Etos Kerja
Pandangan masyarakat tentang
kerja
• Masy Yunani: Plato membagi kelas dlm negara mengikuti struktur jiwa. Ada
tiga kelas: penasehat, pembantu penasehat/militer, dan penghasil (petani,
tukang sepatu, dll). Plato mengunggulkan org yg aktivitasnya berhubungan dg
pikiran/akal budi. Aristoteles : yang berharga adalah aktivitas berpikir yg
khas manusia. Aktivitas tubuh dianggap kurang bernilai.
• Abad pertengahan: menekankan hal spiritual. Kegiatan dagang dianggap
mengganggu hidup spiritual.
• Reformasi dan industrialisasi: kerja = sarana mengembangkan pribadi
(Weber). Kerja = ungkapan rasa memiliki Kerajaan Surga.
Hakekat Kerja
·
Kerja berkaitan dg eksistensi
manusia. Soal: apakah semua kegiatan dpt diakui kerja? Ternyata tidak. Ada tiga
faktor penting: 1) Kerja melibatkan totalitas subjek. 2) Hasil yang bermanfaat,
3) Mengeluarkan energi.
·
Kerja = kegiatan yg direncanakan,
melibatkan pikiran dan kemauan sungguh2.
Apa beda kerja manusia vs kerja
hewan? Dalam tatanan ragawi kerja manusia = kerja hewan.
Dlm tatanan intelektif berbeda. Bedanya: 1) jenis energi yg dikeluarkan:
manusia bs mengeluarkan energi psikis, hewan tdk. 2) Hasil kerja: hewan hanya
utk pemenuhan hidup, manusia jg memenuhi keb psikis dan spiritual. 3) dorongan
kerja. Hewan dr naluri, sementara manusia kerja=aktivitas bebas. 4) Makna
kerja: Manusia memberi makna, sedangkan hewan tidak.
Tiga dimensi
kerja
•
Dimensi personal: dlm kerja manusia mengungkapkan
dirinya scr nyata. Lwt kerja ia punya harapan akan masa depan. Dgn kerja
manusia menunjukkan nilai kemanusiaannya.
•
Dimensi sosial: Kerja punya makna sosial. Hidup
manusia = sebuah keterlemparan bersama org lain. Apa yang dilakukan manusia
selalu melibatkan org lain. Kerja tdk bs lepas dr bingkai sosialitas. Setiap
kali org kerja bukan hanya utk dirinya, tp jg utk org lain.
•
Dimensi etis: Dimensi ini punya posisi vital, krn
dgnya kerja memiliki makna. Kerja berkaitan dg nilai moral. Nilai etis yg
dituntut dlm kerja: 1) keadilan, 2) tanggungjawab, dan 3) kejujuran.
EKSISTENSIALISME JEAN PAUL SARTRE
Apa itu ‘eksistensialisme’?
} Aliran filsafat yang pokok
utamanya adalah manusia dan cara beradanya yg khas di tengah makhluk lainnya.
} Jiwa eksistensialisme ialah
pandangan manusia sbg eksistensi.
} Etimologis: ex= keluar, sistentia
(sistere)=berdiri. Manusia bereksistensi = manusia baru menemukan diri sbg aku
dengan keluar dr dirinya.
} Pusat diriku terletak di luar
diriku. Ia menemukan pribadinya dg seolah2 keluar dr dirinya sendiri dan
menyibukkan diri dg apa yg diluar dirinya.
} Hanya manusialah bereksistensi.
Eksistensi tdk bisa disamakan dg ‘berada’. Pohon, anjing berada, tapi tidak
berseksistensi.
} Eksistensialisme dr segi isi
bukan satu kesatuan, tapi lebih merupakan gaya berfilsafat.
} Beberapa tokoh filsafat yg
menganut gaya eksistensialisme, a.l.: Kierkegaard, Edmund Husserl, Martin
Heidegger, Gabriel Marcel, Jean Paul Sartre, dll.
} Sulit menyeragamkan defenisi
mengenai eksistensialisme, krn adanya perbedaan pandangan mengenai eksistensi
itu sendiri.
} Namun satu hal yg sama: filsafat
hrs bertitik tolak pd manusia konkrit, manusia sbg eksistensi, maka bagi
manusia eksistensi mendahului esensi.
Beberapa ciri eksistensialisme
} Motif pokok adalah eksistensi,
cara manusia berada. Hanya manusia bereksistensi.
} Bereksistensi hrs diartikan scr
dinamis. Bereksistensi berarti menciptakan diri scr aktif, berbuat, menjadi,
merencanakan.
} Manusia dipandang terbuka, belum
selesai. Manusia terikat pd dunia sekitarnya, khususnya pd sesamanya.
Memberi penekanan pd pengalaman konkrit
Siapa itu Jean Paul Sartre?
} Lahir di Paris 1905
} 1929 menjadi guru
} 1931-36 dosen filsafat di Le
Havre
} 1941 menjadi tawanan perang
} 1942-44 dosen Loycee Pasteur
} Banyak menulis karya filsafat dan sastra. Dipengaruhi oleh Husserl dan
Heidegger.
Pemikiran filsafat Sartre
} Tanggungjawab yg menjadi beban kita jauh lebih besar dr sekedar tanggung jawab thdp diri kita
sendiri
Pemikiran filsafat Sartre
} Baru kalau kita scr refleksif
menginsyafi cara kita mengarahkan diri pd objek, kesadaran kita diberi bentuk
kesadaran akan diri.
} Tuhan tdk bisa dimintai
tanggungjawab . Tuhan tdk terlibat dlm putusan yg diambil oleh manusia. Manusia
adalah kebebasan, dan hanya sbg makhluk yg bebas dia bertanggungjawab. Tanpa
kebebasan eksistensi manusia menjadi absurd. Bila kebebasannya ditiadakan, maka
manusia hanya sekedar esensi belaka
Apakah yang mengurangi kebebasan
manusia?
} Beberapa kenyataan (kefaktaan) yg
mengurangi penghanyatan kebebasan:
1) Tempat kita berada: situasi yg
memberi struktur pd kita, tp juga kita beri struktur.
2) Masa lalu: tdk mungkin
meniadakannya krn masa lampau menjadikan kita sebagaimana kita sekarang ini.
3) Lingkungan sekitar (Umwelt):
4) Kenyataan adanya sesama manusia
dg eksistensinya sendiri.
5) Maut: tdk bisa ditunggu saat
tibanya, walaupun pasti akan tiba. Walaupun kefaktaan ini melekat dlm
eksistensi manusia, tapi kebebasan eksistensial tdk bisa dikurangi/ditiadakan
Ketubuhan manusia
} Dalam eksistensi manusia,
kehadiran selalu menjelama sbg wujud yg bertubuh. Tubuh mengukuhkan kehadiran
manusia.
} Tubuh sbg pusat orientasi tdk
bisa dipandang sbg alat sematamata,tp mengukuhkan kehadiran kita sbg
eksistensi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar