Minggu, 19 November 2017

Eksistensialisme dan Etos Kerja



Etos Kerja
Pandangan masyarakat tentang kerja
      Masy Yunani: Plato membagi kelas dlm negara mengikuti struktur jiwa. Ada tiga kelas: penasehat, pembantu penasehat/militer, dan penghasil (petani, tukang sepatu, dll). Plato mengunggulkan org yg aktivitasnya berhubungan dg pikiran/akal budi. Aristoteles : yang berharga adalah aktivitas berpikir yg khas manusia. Aktivitas tubuh dianggap kurang bernilai.
      Abad pertengahan: menekankan hal spiritual. Kegiatan dagang dianggap mengganggu hidup spiritual.
      Reformasi dan industrialisasi: kerja = sarana mengembangkan pribadi (Weber). Kerja = ungkapan rasa memiliki Kerajaan Surga.

Hakekat Kerja
·         Kerja berkaitan dg eksistensi manusia. Soal: apakah semua kegiatan dpt diakui kerja? Ternyata tidak. Ada tiga faktor penting: 1) Kerja melibatkan totalitas subjek. 2) Hasil yang bermanfaat, 3) Mengeluarkan energi.

·         Kerja = kegiatan yg direncanakan, melibatkan pikiran dan kemauan sungguh2.
             Apa beda kerja manusia vs kerja hewan? Dalam tatanan ragawi kerja manusia = kerja hewan. Dlm tatanan intelektif berbeda. Bedanya: 1) jenis energi yg dikeluarkan: manusia bs mengeluarkan energi psikis, hewan tdk. 2) Hasil kerja: hewan hanya utk pemenuhan hidup, manusia jg memenuhi keb psikis dan spiritual. 3) dorongan kerja. Hewan dr naluri, sementara manusia kerja=aktivitas bebas. 4) Makna kerja: Manusia memberi makna, sedangkan hewan tidak.
Tiga dimensi kerja
      Dimensi personal: dlm kerja manusia mengungkapkan dirinya scr nyata. Lwt kerja ia punya harapan akan masa depan. Dgn kerja manusia menunjukkan nilai kemanusiaannya.
      Dimensi sosial: Kerja punya makna sosial. Hidup manusia = sebuah keterlemparan bersama org lain. Apa yang dilakukan manusia selalu melibatkan org lain. Kerja tdk bs lepas dr bingkai sosialitas. Setiap kali org kerja bukan hanya utk dirinya, tp jg utk org lain.
      Dimensi etis: Dimensi ini punya posisi vital, krn dgnya kerja memiliki makna. Kerja berkaitan dg nilai moral. Nilai etis yg dituntut dlm kerja: 1) keadilan, 2) tanggungjawab, dan 3) kejujuran.
EKSISTENSIALISME JEAN PAUL SARTRE
Apa itu ‘eksistensialisme’?
}  Aliran filsafat yang pokok utamanya adalah manusia dan cara beradanya yg khas di tengah makhluk lainnya.
}  Jiwa eksistensialisme ialah pandangan manusia sbg eksistensi.
}  Etimologis: ex= keluar, sistentia (sistere)=berdiri. Manusia bereksistensi = manusia baru menemukan diri sbg aku dengan keluar dr dirinya.
}  Pusat diriku terletak di luar diriku. Ia menemukan pribadinya dg seolah2 keluar dr dirinya sendiri dan menyibukkan diri dg apa yg diluar dirinya.
}  Hanya manusialah bereksistensi. Eksistensi tdk bisa disamakan dg ‘berada’. Pohon, anjing berada, tapi tidak berseksistensi.
}  Eksistensialisme dr segi isi bukan satu kesatuan, tapi lebih merupakan gaya berfilsafat.
}  Beberapa tokoh filsafat yg menganut gaya eksistensialisme, a.l.: Kierkegaard, Edmund Husserl, Martin Heidegger, Gabriel Marcel, Jean Paul Sartre, dll.
}  Sulit menyeragamkan defenisi mengenai eksistensialisme, krn adanya perbedaan pandangan mengenai eksistensi itu sendiri.
}  Namun satu hal yg sama: filsafat hrs bertitik tolak pd manusia konkrit, manusia sbg eksistensi, maka bagi manusia eksistensi mendahului esensi.

Beberapa ciri eksistensialisme
}  Motif pokok adalah eksistensi, cara manusia berada. Hanya manusia bereksistensi.
}  Bereksistensi hrs diartikan scr dinamis. Bereksistensi berarti menciptakan diri scr aktif, berbuat, menjadi, merencanakan.
}  Manusia dipandang terbuka, belum selesai. Manusia terikat pd dunia sekitarnya, khususnya pd sesamanya.
Memberi penekanan pd pengalaman konkrit

Siapa itu Jean Paul Sartre?
}  Lahir di Paris 1905
}  1929 menjadi guru
}  1931-36 dosen filsafat di Le Havre
}  1941 menjadi tawanan perang
}  1942-44 dosen Loycee Pasteur
}  Banyak menulis karya filsafat  dan sastra. Dipengaruhi oleh Husserl dan Heidegger.

Pemikiran filsafat Sartre
}  Tanggungjawab yg menjadi  beban kita jauh lebih besar  dr sekedar tanggung jawab thdp diri kita sendiri

Pemikiran filsafat Sartre
}  Baru kalau kita scr refleksif menginsyafi cara kita mengarahkan diri pd objek, kesadaran kita diberi bentuk kesadaran akan diri.
}  Tuhan tdk bisa dimintai tanggungjawab . Tuhan tdk terlibat dlm putusan yg diambil oleh manusia. Manusia adalah kebebasan, dan hanya sbg makhluk yg bebas dia bertanggungjawab. Tanpa kebebasan eksistensi manusia menjadi absurd. Bila kebebasannya ditiadakan, maka manusia hanya sekedar esensi belaka

Apakah yang mengurangi kebebasan manusia?
}  Beberapa kenyataan (kefaktaan) yg mengurangi penghanyatan kebebasan:
1)      Tempat kita berada: situasi yg memberi struktur pd kita, tp juga kita beri struktur.
2)      Masa lalu: tdk mungkin meniadakannya krn masa lampau menjadikan kita sebagaimana kita sekarang ini.
3)      Lingkungan sekitar (Umwelt):
4)      Kenyataan adanya sesama manusia dg eksistensinya sendiri.
5)      Maut: tdk bisa ditunggu saat tibanya, walaupun pasti akan tiba. Walaupun kefaktaan ini melekat dlm eksistensi manusia, tapi kebebasan eksistensial tdk bisa dikurangi/ditiadakan

Ketubuhan manusia
}  Dalam eksistensi manusia, kehadiran selalu menjelama sbg wujud yg bertubuh. Tubuh mengukuhkan kehadiran manusia.
}  Tubuh sbg pusat orientasi tdk bisa dipandang sbg alat sematamata,tp mengukuhkan kehadiran kita sbg eksistensi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Eksistensialisme dan Etos Kerja

Etos Kerja Pandangan masyarakat tentang kerja •       Masy Yunani: Plato membagi kelas dlm negara mengikuti struktur jiwa. Ada tiga...