Jumat, 18 Agustus 2017

Apa itu filsafat ??

Oleh: Alodia, Caroline, Frency, Jeremy, Priesta, Rizka

Pengertian dan Defenisi Filsafat
Etimologi
Berasal dari bahasa Yunani (Philosophia) kata majemuk dari (Philos) artinya kekasih atau sahabat dan (shopia) artinya kebijaksanaan atau kebijakan atau kearifan atau pengetahuan. Lalu falsafah berasal dari bahasa Arab. Secara harfiah berarti mencintai kebijaksanaan atau sahabat pengetahuan. 

Beberapa definisi filsafat menurut para ahli :

Filsuf Pra-Sokratik : Ilmu yang memahami hakikat (asal mula) alam dan realitas dengan mengandalkan akal budi.
Plato : Ilmu pengetahuan yang berusaha meraih kebenaran asli dan murni.
Aristoteles : Ilmu pengetahuan yang senantiasa mencari prinsip dan penyebab realitas yang ada.
Rene Descartes (Filsuf Prancis) : Himpunan dari segala pengetahuan yang pangkal penyelidikannya ialah Tuhan,alam dan manusia.
Willian James (Filsuf Amerika) : Suatu upaya luar biasa hebat untuk berfikir yang jelas dan terang.

ASAL MULA "FILSAFAT"
4 Hal yang melahirkan "Filsafat" : 
1. Kekaguman / Keheranan (Thaumasia)
Aristoteles (metafisika) : karena kekaguman manusia muai berfilsafat
Kekaguman memiliki dua halyang penting : ada yang kagum dan sesuatu yang mengagumkan
Subjek kekaguman : manusia, objeknya : segala sesuatu yang ada 
I.Kant : kagum dengan bintang dilangit dan hukum moral dalam hatinya (coleum stellatum supra me, lex moralis intra me)

2. Ketidakpuasan :
Sebelum filsafat hadir , mitos beroeran besar
Keterangan mitos tidak memuaskan manusia
Ratio meninggalkan mitos, dan lahirlah filsafat yang mencakup seluruh ilmu pengetahuan

3.  Hasrat bertanya :
Kekaguman melahirkan pertanyaan tak kunjung habis
Pertanyaan membuat manusia melakukan pengamatan
Pertanyaan mngarah pada dasar hakikatnya, yang menjadi ciri khas filsafat

4.     Keraguan :
Manusia bertanya karena masih meragukan kebenaran dari apa yang diketahuinya
Keraguan merangsang manusia untuk selalu bertanya, yang kemudian mengiring manusia untung berfilsafat 

Kegunaan dasar filsafat
w  Berpikir radikal: berpikir mendalam utk mencapai akar permasalahan dan memperjelas realitas.
w  Mencari asas: berupaya menemukan asas paling hakiki dr segala sesuatu.
w  Memburu kebenaran: bisa dipersoalkan kembali demi meraih kebenaran yang lebih pasti.
w  Mencari kejelasan: utk menghilangkan keraguan, guna meraih kejelasan intelektual (Geisler, Feinberg).
w  Berpikir rasional: dengan ciri-ciri logis, sistematis dan kritis.

Perannan filsafat
w  Pendobrak: Filsafat mendobrak pintu tradisi yang sakral dan tak bisa diganggu gugat.
w  Pembebas: Filsafat membebaskan manusia dari cara pikir mitis dan mistis.
w  Pembimbing: Filsafat membimbing manusia berpikir secara sistematis dan logis.

Kegunaan filsafat
w  Bagi ilmu pengetahuan: Filsafat sebagai induk ilmu pengetahuan (mater scientiarum) telah melahirkan, merawat dan mendewasakan ilmu pengetahuan.

w  Bagi kehidupan praktis: filsafat membantu manusia memahami apa arti, misalnya, nilai keindahan dalam arsitektur.

Biografi aristoteles

Mendapat julukan sebagai bapak ilmu pengetahuan. Aristoteles dilahirkan di kota stagira, macedonia, 384 sm. Ayahnya seorang tabib kerajaan makedonia yang memliki koneksi sosial yang sangat baik. 

Pada umur tujuh belas tahun aristoteles pergi ke athena belajar di akademi plato. Dia menetap di sana selama dua puluh tahun hingga tak lama plato meninggal dunia.

Dari ayahnya, aristoteles mungkin memperoleh dorongan minat di bidang biologi dan “pengetahuan praktis”, tetapi ia tidak menunjukan ketertarikan pada dunia pengobatan. Di bawah asuhan plato dia menanamkan minat dalam hal spekulasi filosofis.

Pada tahun 342 sm aristoteles pulang kembali ke makedonia, menjadi guru seorang anak raja umur tiga belas tahun yang kemudian dalam sejarah terkenal dengan alexander agung. Aristoteles mendidik si alexander muda dalam beberapa tahun.

Di tahun 335 sm, sesudah alexander naik tahta kerajaan, aristoteles kembali ke athena dan di situ dibukanya sekolahnya sendiri, lyceum dekat dengan kuil apollo lyceus. Para pengajarnya dibagi jadi beberapa sesi, yakni sesi pagi dan siang. Untuk pelajaran yang susah diberikan di sesi pagi, sedangkan yang pelajaran yang mudah dan sudah dikenal diberikan pada sesi siang. Dia berada di athena dua belas tahun, satu masa yang berbarengan dengan karier penaklukan militer alexander. Alexander tidak minta nasehat kepada bekas gurunya, tetapi dia berbaik hati menyediakan dana buat aristoteles untuk melakukan penyelidikan-penyelidikan.

Mungkin ini merupakan contoh pertama dalam sejarah seorang ilmuwan menerima jumlah dana besar dari pemerintah untuk maksud-maksud penyelidikan dan sekaligus merupakan yang terakhir dalam abad-abad berikutnya.

Walau begitu, pertaliannya dengan alexander mengandung pelbagai bahaya. Aristoteles menolak secara prinsipil cara kediktatoran alexander dan tatkala si penakluk alexander menghukum mati sepupu aristoteles dengan tuduhan menghianat, alexander punya pikiran pula membunuh aristoteles.

Di satu pihak aristoteles kelewat demokratis di mata alexander, dia juga punya hubungan erat dengan alexander dan dipercaya oleh orang-orang athena. Tatkala alexander mati tahun 323 sm golongan anti-macedonia memegang tampuk kekuasaan di athena dan aristoteles pun didakwa kurang ajar kepada dewa.

Aristoteles, teringat nasib yang menimpa socrates 76 tahun sebelumnya, lari meninggalkan kota sambil berkata dia tidak akan diberi kesempatan kedua kali kepada orang-orang athena berbuat dosa terhadap para filosof. Aristoteles meninggal di pembuangan beberapa bulan kemudian di tahun 322 sm pada umur enam puluh dua tahun.

Hasil murni karya aristoteles jumlahnya mencengangkan. Empat puluh tujuh karyanya masih tetap bertahan. Daftar kuno mencatat tidak kurang dari seratus tujuh puluh buku hasil ciptaannya. Bahkan bukan sekedar banyaknya jumlah judul buku saja yang mengagumkan, melainkan luas daya jangkauan peradaban yang menjadi bahan renungannya juga tak kurang-kurang hebatnya.

Kerja ilmiahnya betul-betul merupakan ensiklopedi ilmu untuk jamannya. Aristoteles menulis tentang astronomi, zoologi, embriologi, geografi, geologi, fisika, anatomi, physiologi, dan hampir tiap karyanya dikenal di masa yunani purba.

Hasil karya ilmiahnya, merupakan, sebagiannya, kumpulan ilmu pengetahuan yang diperolehnya dari para asisten yang spesial digaji untuk menghimpun data-data untuknya, sedangkan sebagian lagi merupakan hasil dari serentetan pengamatannya sendiri.

Perjalanan hidup aristoteles 

Untuk menjadi seorang ahli paling jempolan dalam tiap cabang ilmu tentu kemustahilan yang ajaib dan tak ada duplikat seseorang di masa sesudahnya. Tetapi, apa yang sudah dicapai oleh aristoteles malah lebih dari itu.

Dia filosof orisinal, dia penyumbang utama dalam tiap bidang penting falsafah spekulatif, dia menulis tentang etika dan metafisika, psikologi, ekonomi, teologi, politik, retorika, keindahan, pendidikan, puisi, adat-istiadat orang terbelakang dan konstitusi athena. Salah satu proyek penyelidikannya adalah koleksi pelbagai negeri yang digunakannya untuk studi bandingan.

Mungkin sekali, yang paling penting dari sekian banyak hasil karyanya adalah penyelidikannya tentang teori logika, dan aristoteles dipandang selaku pendiri cabang filosofi yang penting ini. Hal ini sebetulnya berkat sifat logis dari cara berfikir aristoteles yang memungkinkannya mampu mempersembahkan begitu banyak bidang ilmu.

Dia punya bakat mengatur cara berpikir, merumuskan kaidah dan jenis-jenisnya yang kemudian jadi dasar berpikir di banyak bidang ilmu pengetahuan. Aristoteles tak pernah kejeblos ke dalam rawa-rawa mistik ataupun ekstrim. Aristoteles senantiasa bersiteguh mengutarakan pendapat-pendapat praktis.

Sudah barang tentu, manusia namanya, dia juga berbuat kesalahan. Tetapi, sungguh menakjubkan sekali betapa sedikitnya kesalahan yang dia bikin dalam ensiklopedi yang begitu luas.

Pengaruh aristoteles terhadap cara berpikir barat di belakang hari sungguh mendalam. Di jaman dulu dan jaman pertengahan, hasil karyanya diterjemahkan ke dalam bahasa-bahasa latin, arab, itali, perancis, ibrani, jerman dan inggris.

Penulis-penulis yunani yang muncul kemudian, begitu pula filosof-filosof byzantium mempelajari karyanya dan menaruh kekaguman yang sangat. Perlu juga dicatat, buah pikirannya banyak membawa pengaruh pada filosof islam dan berabad-abad lamanya tulisan-tulisannya mendominir cara berpikir barat.

Ibnu rusyd (averroes), mungkin filosof arab yang paling terkemuka, mencoba merumuskan suatu perpaduan antara teologi islam dengan rasionalismenya aristoteles. Maimomides, pemikir paling terkemuka yahudi abad tengah berhasil mencapai sintesa dengan yudaisme.

Tetapi, hasil kerja paling gemilang dari perbuatan macam itu adalah summa theologia-nya cendikiawan nasrani st. Thomas aquinas. Di luar daftar ini masih sangat banyak kaum cerdik pandai abad tengah yang terpengaruh demikian dalamnya oleh pikiran aristoteles.

Kekaguman orang kepada aristoteles menjadi begitu melonjak di akhir abad tengah tatkala keadaan sudah mengarah pada penyembahan berhala. Dalam keadaan itu tulisan-tulisan aristoteles lebih merupakan semacam bungkus intelek yang jitu tempat mempertanyakan problem lebih lanjut daripada semacam lampu penerang jalan.

Aristoteles yang gemar meneliti dan memikirkan ihwal dirinya tak salah lagi kurang sepakat dengan sanjungan membabi buta dari generasi berikutnya terhadap tulisan-tulisannya.

Beberapa ide aristoteles kelihatan reaksioner diukur dengan kacamata sekarang. Misalnya, dia mendukung perbudakan karena dianggapnya sejalan dengan garis hukum alam. Dan dia percaya kerendahan martabat wanita ketimbang laki-laki.

Kedua ide ini-tentu saja –mencerminkan pandangan yang berlaku pada jaman itu. Tetapi, tak kurang pula banyaknya buah pikiran aristoteles yang mencengangkan modernnya, misalnya kalimatnya, “kemiskinan adalah bapaknya revolusi dan kejahatan,” dan kalimat “barangsiapa yang sudah merenungi dalam-dalam seni memerintah manusia pasti yakin bahwa nasib sesuatu emperium tergantung pada pendidikan anak-anak mudanya.” (tentu saja, waktu itu belum ada sekolah seperti yang kita kenal sekarang).

Istilah-istilah ciptaan aristoteles masih dipakai sampai sekarang: informasi, relasi, energi, kuantitas, kualitas, individu, substansi, materi, esensi, dsb. Ahli filsafat terbesar di dunia sepanjang zaman, bapak peradaban barat, bapak eksiklopedia, bapak ilmu pengetahuan, atau guru(nya) para ilmuwan adalah berbagai julukan yang diberikan pada ilmuan ini.

Berbagai termuannya seperti logika yang disebut juga ilmu mantic yaitu pengetahuan tentang cara berpikir dengan baik, benar, dan sehat, membaut namanya begitu dikenal oleh setiap orang di seluruh dunia yang pernah mengecap penididkan.

Pria yang lahir di stagmirus, macedonia. Pada tahun 384 sm. Inilah orang pertama di dunia yang dapat membuktikan bahwa bumi bulat. Pembuktian yang dilakukaknya dengan jalan melihat gerhana. Sepuluh jenis kata yang dikenal orang saat ini seperti. Kata kerja, kata benda, kata sifat dan sebagainya merupakan pembagian kata hasil pemikirannya. Dia jugalah yang mengatakan bahwa manusia adalah mahluk social.

Ayahnya yang bernama nicomachus, seorang dokter di sitana amyntas iii, raja mekodinia, kakek alexander agung. Meninggal ketika aristoteles berusia 15 tahun. Karennanya, ia kemudia dipelihara oleh proxenus, pamanya- saudara dari ayahnya, pada usia 17 tahun ia masuk akademi milik plato di athena.

Dari sana ia kemudian menjadi murid plato selama 20 tahun. Dengan meninggalnya plato pada tahun 347 sm. Aristoteles meninggalkan athena dan mengembara selama 12 tahun. Dalam jenjang waktu itu ia mendirikan akademi di assus dan menikah dengan pythias keponakan perempuan dari hermias yang tak lama kemudian meninggal karena dibunuh oleh orang persia.

Ia lalu menikah lagi dengan herpyllis yang kemudian melahirkan baginya seorang anak laki-laki yang ia beri nama nicomachus seperti ayahnya. Pada tahu-tahun berikutnya ia juga mendirikan akademi di mytilele. Saat itulah ia sempat jadi guru alexander agung selama 3 tahun. Di lyceum, athena pada tahun 355 sm.

Ia juga mendirikan semacam akademi. Di sinilah ia selama 12 tahun memberikan kuliah, berpikir, mengadakan riset dan eksperimen serta membuat catatan-catatn dengan tekun dan cermat.

Pada tahun 323 sm alexander agung meninggal. Karena takut di bunuh orang yunani yang membenci pengikut alexander, aristoteles akhirnya melarikan diri ke chalcis. Tapi ajal memang tidak meninggalkan tempat. Mau bersembunyi kemanapun, kalau ajal sudah tiba tidak ada yang bisa menolak.

Demikian juga dengan tokoh ini, satu tahun setelah pelariannya ke kota itu, yaitu tepatnya pada tahun 322 sm, pada usia 62 tahun ia meninggal juga di kota tersebut, chalcis yunani karena penyakit di bagian usus..

Julukan:

Ahli filsafat terbesar di dunia sepanjang zaman.
Bapak peradaban barat.
Bapak ilmu pengetahuan atau guru (nya) para ilmuan.

KUTIPAN ARISTOTELES :
"Harapan adalah mimpi dari seorang yang terjaga."
"Tidak ada seorang yang genius tanpa sebuah pemikiran yang gila."
"Barangsiapa berhasil mengalahkan ketakutannya akan menjadi orang yang benar-benar bebas."
"Pendidikan mempunyai akar yang pahit, tapi buahnya manis."
"Seorang pemimpin yang baik harus terlebih dahulu mau dipimpin."



Kegunaan Filsafat

Bagi ilmu pengetahuan: Filsafat sebagai induk ilmu pengetahuan (mater scientiarum) telah melahirkan, merawat dan mendewasakan ilmu pengetahuan.
Bagi kehidupan praktis: filsafat membantu manusia memahami apa arti, misalnya, nilai keindahan dalam arsitektur.

Asal usul kata ‘filsafat’ dan ‘filsuf

Asal kata ‘filsafat’ dan ‘filsuf’: bhs Yunani ‘philosophia’ dan ‘philosophos’ yang berarti ‘pecinta kebijaksanaan’.
Menurut tradisi kata itu pertama kali digunakan oleh Pythagoras (abad 6 SM).
Dialog Plato Phaidros: Orang bijaksana cocok untuk Dewa, sementara untuk manusia lebih cocok ‘pecinta kebijaksanaan’, krn pemilik kebijaksanaan melampaui kemampuan insani.

Faktor-faktor yang mempengaruhi lahirnya filsafat

Tiga faktor mempersiapkan lahirnya filsafat:
Keberadaan mitologi: melalui mitos manusia mencari keterangan ttg asal usul alam semesta dan kejadian dunia. Ada mitos kosmogonis (asal usul alam) dan mitos kosmologis (sifat kejadian alam semesta)
Kesusastraan Yunani berupa amsal, teka-teki, dongeng digunakan sebagai buku pendidikan rakyat. Rakyat gemar puisi yang punya nilai edukatif.
Pengaruh ilmu pengetahuan dari Timur Kuno seperti Mesir dan Babilonia dalam astronomi, geometri.

Peranan ‘Logos’ dalam kelahiran filsafat
·        Mitologi Yunani berusaha menjawab persoalan alam semesta.
·        Sejak abad 6 SM orang mulai mencari jawaban rasional ttg alam semesta.
·        Logos (akal budi, rasio, tuturan, bahasa) mengganti Mythos.
·        Kelahiran filsafat merupakan pergumulan panjang antara mythos dan logos.
·        Contoh: Pelangi. Mythos berpendapat pelangi = dewi yang bertugas melayani dewa-dewa lain. Sementara Xenophanes dan Anaxagoras berkata pelangi = pantulan sinar matahari pada awan.
·        Filsafat lahir saat logos mengalahkan mythos. Namun, ‘filsafat’ dimaksud baik filsafat dan ilmu pengetahuan, krn ‘filsafat’ = pandangan rasional ttg segala-galanya.
·        Berangsur-angsur ilmu pengetahuan melepaskan diri dari ‘filsafat’, agar memperoleh otonomi.

Kaitan sifat bangsa Yunani dengan kelahiran filsafat

1. Segi geografis: Daratan Yunani terdiri dari pegunungan gundul, maka mereka berusaha merantau. Perantauan bukanlah daerah jajahan, dan bukan negara persatuan, tapi punya otonomi lengkap.

2. Segi sosial politik: Bgs Yunani selalu merasa diri lain dari bangsa lain/asing (barbaros).
                - Faktor penentu perbedaan bgs Yunani dg bgs lain ialah kemerdekaan, artinya orang Yunani tidak hidup di bawah pemerintahan dg kuasa mutlak.
                - Org Yunani berlainan dengan bgs asing, krn ia hidup dalam polis (= negara kecil, negara kota, rakyat yang hidup di dalamnya).
                - Polis sbg lembaga politik: pusat segala aktivitas ekonomi, sosial, politik, religius, dg ciri sbb: otonomi, swasembada, kemerdekaan politik.
                - Polis sbg latar belakang timbulnya filsafat.

3 ciri polis yang menciptakan iklim kelahiran filsafat:

Dlm polis, logos mendapat kedudukan istimewa;
Suasana umum yang terbuka menandai kehidupan sosial di Yunani,
Pengorganisasian polis membuat semua warga sederajat: Tiap warga polis ambil bagian dalam urusan negara.

3. Segi kultural: bgs pencipta filsafat dan ilmu pengetahuan, juga menghasilkan kesenian yang mengagumkan.Bahasa Yunani bisa mengungkapkan suatu rationalitas tertentu, cocok mengekspresikan pikiran dengan seksama dan jelas.

Sejarah filsafat Yunani dan kelahiran filsafat

·        Pemikiran Yunani merupakan batu bangunan untuk kultur modern. Tdk ada kultur modern tanpa  peranan ilmu dan tekhnologi.
·        Pemikiran ilmiah adalah temuan Yunani.
·        Filsafat Yunani kuno punya posisi istimewa karena disitu ditemukan kelahiran filsafat. Belajar filsafat Yunani berarti menyaksikan kelahiran filsafat.

·        Ilmu sejarah mengalami kesulitan thdp filsafat Yunani kuno, krn kurangnya sumber tertulis pemikiran filsuf.



Perkembangan Pemikiran Filsafat Yunani
          Filsuf pertama: Thales, Anaximandros, Anaximenesàmenaruh perhatian pd alam dan kejadian alamiah, tertarik pd perubahan alam.
          Herakleitos-asas utama: api.
          Pythagoras melihat segala sesuatu dpt diterangkan atas dasar bilangan. Jasanya besar pd ilmu pasti.
          Parmenides mempraktekkan cabang filsafat: metafisika (yang ada)à”yang ada ada, yang tidak ada tidak ada”.
          Demokritos: segala sesuatu terdiri dari bagian materi yang tidak bisa dibagi-bagi (atom).
Jaman Keemasan Filsafat Yunani
          Athena dan Sofistik: Sofistik-kelompok yang fasih lidahnya dan berkeliling melatih kaum muda berpidato. Mereka tdk menerima kebenaran yg defenitif. Seorg sofis, Protagoras berpendapat manusia adalah ukuran untuk segala-galanya, semua dianggap benar dlm hubungan dg manusia.
          Sokrates (470-399): menentang ajaran kaum sofis. Ia membela ‘yg benar’ dan ‘yg baik’ sbg nilai obyektif yg hrs dijunjung tinggi oleh semua org. Ia berani mempertanyakan segala sesuatu menyangkut kebenaran, shg dia dihukum mati.
          Sokrates berjasa dlm menyelamatkan pemikiran filsafat Yunani.
          Plato (427-347): dr kalangan bangsawan, kagum pd Sokrates dan terpengaruh olehnya. Ingat mitos ttg gua. Kebanyakan manusia bs disamakan dg tahanan yg terbelenggu, yg mengandaikan pengenalan indera menyodorkan realitas sebenarnya. Tp, filsuf dpt dibandingkan dg org yang dilepaskan dr gua. Menurut Plato, seluruh realitas dibagi dua ‘dunia’: dunia yg terbuka pd rasio, dan dunia yg hanya terbuka pd pancaindera.
          Plato: dunia pertama adalah ide-ide, dunia kedua adalah dunia jasmani. Mis. Ide ‘segitiga’ hanya satu, sedangkan dg pancaindera dpt dilihat banyak segitiga. Dlm kaitan dg manusia: digabungkan dua makhluk yg kodratnya berbeda, yaitu tubuh dan jiwa.
          Aristoteles (384-322): walau dia menjunjung tinggi ajaran Plato, tp dia punya jalan sendiri. Dia kritik pendapat Plato ttg ‘ide’: yg ada ialah manusia ini dan manusia itu, jadi konkret. Tapi ide ‘manusia’ tdk ada dlm kenyataan.
          Menurut Aristoteles, memang ada sesuatu yg umum dan tetap, tp bukan dlm suatu dunia ideal melainkan dlm benda-benda jasmani itu sendiri. Ia kembangkan teori bentuk-materiàsetiap benda jasmani terdiri dari dua: bentuk dan materi.
          Mis. Patung (bentuk kuda, manusia) tdk lepas dari bahan/materinya (kayu atau semen).
          Ttg manusia, Aristoteles beda dg Plato. Aristotels menekankan kesatuan manusia (satu substansi yg terdiri dr bentuk dan materi), bentuk: jiwa, krn bentuk tdk lepas dr materi, maka bila manusia mati, jiwa hancur.

Masa Helenistis
          Masa helenistis dan Romawi: Alexander Agung sempat mendirikan kerajaan besar mulai dari Yunani hingga wilayah Timur. Waktu ia wafat 323 SM, kekuatan politik pecah, tp kebudayaan Yunani tetap eksis di daerah lain. Budaya Yunani yg berkembang di daerah taklukan dinamakan ‘budaya helenisme’. Bidang filsafat, Athena msh tetap sbg pusat.
          Saat Romawi menguasai Yunani, Romawi jg terbuka menerima pengaruh budaya Yunani. Waktu itu muncul mazhab Stoa yg didirikan oleh Zeno dr Kition.
          Stoa menunjuk pd serambi bertiang tempat Zeno mengajar. Pengikutnya disebut ‘stoisisme’. Menurutnya, jagat raya ditentukan oleh kuasa logos (rasio). Jiwa manusia ambil bagian dlm logos. Maka manusia dpt mengenal dunia dg rasionya. Ia bs bijaksana dan bahagia bila bertindak menurut rasio. Penganut stoisisme tdk takut kematian/malapetaka, krn yakin itu suatu keharusan. Etika mereka sungguh kejam.
          Epikurisme: dr Epikuros (341-270) berpendapat segalanya terdiri dari atom yg bergerak. Manusia bahagia, jika mengakui susunan dunia, dan mengikuti kehendak bebasnya.
          Skeptisisme: dipelopori Pyrrho (365-275) berpendapat dlm bidang teoretis manusia tdk sanggup mencapai kebenaran.
          Eklektisisme: suatu tendensi umum yg memetik bermacam unsur filsafat lain tanpa mencapai kesatuan pemikiran. Tokohnya ahli pidato Cicero dan Philo.
          Neoplatonisme: aliran yg menghidupkan lagi pemikiran Plato. Sintesa berbagai aliran saat itu, tapi pemikiran Plato dominan. Tokohnya Plotinos (203-269) yg pemikirannya berkisar pd konsep kesatuan.
          Neoplatonisme Plotinos: berpendapat Allah sebagai “yang satu”, semua berasal dr dan kembali ke ‘yang satu’. Maka seluruh realitas punya dua gerakan: dr atas ke bawah, dr bawah ke atas.
          Dr atas ke bawah: Semua makhluk adalah keseluruhan yg tersusun menurut hirarki, yg puncaknya ‘yg satu’ (Allah). Setiap taraf berasal dr taraf yg lebih tinggi melalui jalan pengeluaran (emanasi). Dlm proses pengeluaran itu yg lebih tinggi tdk berubah, kesempurnaannya tdk berkurang.
          Neoplatonisme: Dr bawah ke atas setiap taraf hirarki punya tujuan kembali ke taraf lbh tinggi, maka akhirnya menuju Allah. Krn hanya manusia punya hubungan dg semua taraf, maka dialah yag dpt laksanakan pengembalian pd Allah. Itu dicapai lwt 3 langkah: penyucian (manusia lepaskan diri dr materi dg tapa), penerangan (oleh pengetahuan ttg ide akal budi), ekstasis (penyatuan dg Tuhan).

 Metafisika

          Etimologis: meta ta physika = sesudah fisika. Istilah Andronikos dari Rhodes untuk 14 buku Aristoteles yg ditempatkan sesudah fisika (8 buku). Aristoteles sendiri menyebut filsafat pertama (metafisika) dan filsafat kedua (fisika). Para filsuf prasokratis sdh berfilsafat, tp minat mereka terarah pd fisis, dunia pengamatan. Menurut Aristoteles hal yg fisis ini tdk tetap, kurang stabil, belum mencapai dasar terdalam krn terbatas pd keterangan fisik. Maka filsafat ini disebut Aristoteles dg filsafat kedua (fisis). Hrs dicari filsafat tertinggi yg tdk dpt diatasi lagi yg disebut dg filsafat pertama. Aristoteles menyusun filsafat pertama dg berangkat dari filsafat kedua. Maka Aristoteles mengusulkan cabang baru yaitu ta meta ta physika.
          Filsafat tentang ta meta ta physika menurut Aristoteles berpusat pada to on hei on (a being as being): yang ada sejauh dia ada. Ada sebagai objek pemikiran, yang meliputi segala-galanya.
          Maka ada tiga nama yang dipakai utk menunjuk hal yang sama: filsafat pertama, metafisika umum, ontologi.
          Karena meneliti dasar paling umum untuk segala-galanya, ontologi pantas disebut filsafat pertama. Namun ontologi telah mengandaikan semua bagian filsafat lainnya.
          Beragam arti metafisika:
-          upaya mengkarakterisasi realitas sbg keseluruhan.
-          usaha menyelidiki apakah hakikat yg berada di balik realitas.
-          (umum) pembahasan falsafati yg komprehensif mengenai seluruh realitas atau segala sesuatu yang ada.
          Pembagian metafisika: Metafisika umum (ontologi) dan metafisika khusus yg meliputi: kosmologi, teologi metafisik, fils. Antropologi.
Metafisika Umum (Ontologi)
          Membahas segala sesuatu yg ada secara menyeluruh dg cara memisahkan eksistensi dari penampilan eksistensi itu.
          Pertanyaan utama: apakah realitas yang tampak beraneka ragam itu pd hakekatnya satu atau tidak?
          Tiga teori ontologis:
-          idealisme: ada sesungguhnya berada di dunia ide, yg tampak nyata dalam alam indrawi hanyalah bayangan dr yang sesungguhnya.
Tokohnya:
          Berkeley (1685-1753): satu-satunya realitas sesungguhnya ialah aku subjektif  spiritual.
           I. Kant (1724-1804): objek pengalaman ialah yg ada dalam ruang dan waktu, penampilan dr yang tak punya eksistensi dan independen di luar pemikiran kita.
          Hegel (1770-1831): segala sesuatu yang ada adalah satu bentuk dr satu pikiran.

Teori ontologis :
          =Materialisme: menolak hal yg tak kelihatan. Ada yang sesungguhnya adalah yg keberadaannya semata-mata material. Realitas ialah alam kebendaan. Leukippos dan Demokritos (460-370sM): realitas bukan hanya satu tapi banyak unsur yg tak dpt dibagi (atom). Hobbes (1588-1679): seluruh realitas ialah materi yg tak bergantung pada pikiran kita. L.A.Feuerbach (1804-1872): material adalah realitas sesungguhnya, manusia bagian dari alam meteri itu.
          =Dualisme: tipe fundamental substansi adalah materi (secara fisis) dan mental (tdk kelihatan secara fisis). Hrs dibedakan dg monisme dan pluralisme (àteori ttg jumlah substansi).
Metode ontologi: pertanyaan ttg mengada ini muncul dari pemahaman tentang kenyataan konkret. Ontologi bergerak di antara dua kutub, antara pengalaman akan kenyataan konkret dan prapengertian mengada yang paling umum. Dalam refleksi ontologis kedua kutub itu saling menjelaskan. Atas dasar pengalaman tentang kenyataan akan semakin disadari dan dieksplisitkan arti dan hakekat mengada. Tapi prapemahaman ttg mengada semakin menyoroti pengalaman konkrit dan membuatnya terpahami sungguh-sungguh. Jadi, refleksi ontologis berbentuk suatu lingakaran hermeneutis antara pengalaman dan mengada.
Metafisika Khusus: Kosmologi
          Kosmologi: (kosmos=dunia/ketertiban, logos=kata, ilmu) percakapan ttg alam/ketertiban paling fundamental dr seluruh realitas.
àMemandang alam sbg totalitas dr fenomena. Yg disoroti: ruang dan waktu, perubahan, kebutuhan, keabadian dg metode rasional.
          Teologi metafisik: dikenal dg theodicea yg membahas kepercayaan pd Allah di tengah realitas kejahatan yg merajalela di dunia.
àMembahas eksistensi Allah lepas dari kepercayaan agama. Beberapa tokoh Anselmus, Descartes, Thomas Aquinas, I.Kant membuktikan Allah ada dg bukti rasional sbb:
-          argumen ontologis: semua manusia punya ide ttg Allah. Realitas lebih sempurna dr ide. Tuhan pasti ada dan realitas adanya pasti lebih sempurna dr ide manusia ttg Tuhan.
Metafisika Khusus: Teologi Metafisik
·         Argumen kosmologis: setiap akibat pasti punya sebab. Dunia (kosmos) adalah akibat. Penyebab adanya dunia ialah Tuhan.
·         Argumen teleologis: Segala sesuatu ada tujuannya. Seluruh realitas tidak terjadi dengan sendirinya. Pengatur tujuan adalah Tuhan.
·         Argumen moral:Manusia bermoral karena dpt membedakan yang baik dan buruk. Dasar dan sumber moralitas adalah Allah.
    Ø  Filsafat Stoa: panteistis – segala sesuatu dijadikan oleh kekuatan ilahi/kekuatan alam. Spinoza melihat    segala sesuatu yang ada adalah Allah. Skeptisisme sebaliknya meragukan adanya Allah.
    Ø  David Hume: Tidak ada bukti yang benar-benar sahih yang membuktikan Allah ada. Hume menolak Allah dan kebenaran agama.
    Ø  Feuerbach: religi tercipta oleh hakekat manusia sendiri, yakni egoisme.
    Ø  L. Feuerbach: religi tercipta oleh hakikat manusia sendiri. Allah adalah gambaran keinginan manusia. Allah tak lain dari apa yang diinginkan manusia.
    Ø  F. Nietzche: Konsep Allah dalam agama kristen adalah buruk, karena Allah dianggap sbg Allah yang lemah. Ia berkesimpulan Allah itu sudah mati.
    Ø  Sigmund Freund: tiga fungsi Allah yang utama, yaitu a) penguasa alam, b) agama mendamaikan manusia dengan nasibnya yg mengerikan, c) Allah menjaga agar ketentuan/peraturan budaya dilaksanakan.

METAFISIKA KHUSUS: FILSAFAT ANTROPOLOGI

          Bagian metafisika khusus yg mempersoalkan apakah manusia itu? Apakah hakikat manusia? Bagaimana hubungannya dg alam dan sesamanya?
Pendapat tokoh ttg manusia:
          Pythagoras: ajaran keabadian jiwa manusia dan perpindahannya ke dlm jasad hewan bila manusia telah mati. Perpindahan jiwa merupakan proses penyucian jiwa.
          Demokritos: manusia adalah materi. Jiwa pun adalah materi yg terdiri dr atom2 khusus.
          Plato: manusia terdiri dr tubuh dan jiwa. Tubuh adalah musuh jiwa. Krn tubuh penuh kejahatan dan jiwa ada dlm tubuh, maka tubuh adalah penjara jiwa.
Manfaat kompetensi bermetafisika
  • Mampu membaca masalah secara komprehensif.
  • Menemukan problem melebihi masalah teknis dan praktis.
  • Mampu merumuskan prinsip, nilai dan makna secara mendasar.
  • Mampu menyusun sintesa secara logis dan koheren.
  • Mampu mengartikulasi secara gamblang pengalaman yg tdk bs dijelaskan dg bhs sehari-hari. 
 

 AKSIOLOGI


AKSIOLOGI
       Aksiologi membahas tentang masalah nilai. Istilah axiology berasal dari kata axios dan logos. Axios artinya nilai atau sesuatu yang berharga, logos artinya akal, teori. Axiology artinya teori nilai, penyelidikan mengenai kodrat, kriteria, dan status metafisik dari nilai.
Apa itu nilai?
       Nilai adalah sesuatu “luhur” yang mengarahkan manusia melakukan tindakan demi terwujudnya kualitas hidup dan tatanan kosmis yang harmonis.
       Nilai adalah sebuah konstruksi kepercayaan manusia terhadap suatu hal yang dipilih dan kemudian dilakukannya untuk menemukan hakikat dari sesuatu.
Indikasi sesuatu yang bernilai:
       Kita melakukannya dengan giat atau senang bahkan berani mengorbankan sesuatu.
       Apresiasi bagi orang yang melakukan.
       Dilakukan secara kontinu.
Beberapa pandangan tentang nilai:
       Nilai psikis, pengalaman nilai diperoleh melalui sebuah pengalaman.
       Nilai hakikat atau inti dari sesuatu, nilai dianggap sebagai objek ideal (intemporality)
       Nilai melekat pada benda atau sesuatu (caries of value)
Kualitas Nilai:
       Nilai objektif, melekat pada benda nilai yang teramati. Prasyarat bagi pemaknaan menghasilkan fenomena.
       Nilai intersubjektif, subjek berpotongan dengan subjek lain dalam hal pengamatan. Kesepakatan antar manusia dalam pemaknaan.
Hirarki nilai (rendah-tinggi):
       Nilai kesenangan, perasaan inderawi.
       Nilai vitalitas, kehidupan (perasaan halus, kasar, luhur)
       Nilai spiritual, tidak terikat dengan problem inderawi.
       Nilai kesucian dan keprofanan.
Kriteria tingkatan nilai:
       Kemampuan bertahan-kecenderungan instrinsik. Contohnya cinta sejati.
       Tidak bisa dibagi-bagi-utuh. Contohnya karya seni (keindahan)
       Kesalingtergantungan diantara tingkatan nilai yang lain
       Semakin dalam kepuasan yang didapat, semakin tinggi nilai tersebut.
       Relativitas nilai terhadap nilai yang absolut.
Masalah utama axiology berkaitan dengan 4 faktor penting sabagai berikut:
  1. Kodrat nilai berupa masalah mengenai apakah nilai itu berasal dari keinginan
  2. Jenis nilai menyangkut perbedaan pandangan antara nilai instrinsik, ukuran untuk kebijaksanaan nilai itu sendiri, nilai-nilai instrumental yang menjadi penyebab mengenai nilai-nilai instrinsik.
  3. Kriteria nilai artinya ukuran untuk menguji nilai
     Status metafisik nilai mempersoalkan tentang bagaimana hubungan antara nilai terhadap fakta-fakta yang diselediki

Hubungan nilai dan etika 
       Kata etika bisa dipakai dalam arti nilai-nilai atau norma-norma moral yang menjadi pegangan seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
       Etika berarti kumpulan asas atau nilai moral. Misalnya kode etik.
       Etika merupakan ilmu tentang yang baik atau yang buruk. Etika baru menjadi ilmu bila kemungkinan-kemungkinan etis. Etika dalam hal ini sama dengan filsafat moral.

 EPISTEMOLOGI


       Epistemologi, (dari bahasa Yunani episteme (pengetahuan) dan logos (kata/pembicaraan/ilmu). Epistemologi adalah cabang filsafat yang berkaitan dengan asal, sifat, karakter dan jenis pengetahuan. Topik ini termasuk salah satu yang paling sering diperdebatkan dan dibahas dalam bidang filsafat, misalnya tentang apa itu pengetahuan, bagaimana karakteristiknya, macamnya, serta hubungannya dengan kebenaran dan keyakinan.
Bidang Epistemologi
       Bidang Epistemologi
      Epistemologi adalah teori tentang pengetahuan
      Bagaimana orang mengetahui
      Apakah pengetahuan kita itu benar
       Dua Jenis Pengetahuan
      Pengetahuan a priori
       A priori adalah sebelum
       Pengetahuan a priori adalah pengetahuan sebelum pengalaman
       Umumnya mencakup logika, matematika
      Pengetahuan a posteriori
       A posteriori adalah setelah
       Pengetahuan a posteriori adalah pengetahuan setelah pengalaman (diperoleh dari pengalaman)
       Umumnya mencakup pengetahuan alam
Sifat Epistemologi
       Secara kritisàmempertanyakan/menguji cara kerja,pendekatan, kesimpulan yg ditarik dlm kegiatan kognitif manusia 
       Secara normatif àmenentukan tolok ukur/norma penalaran tt kebenaran pengetahuan
       Secara evaluatif à menilai apakah suatu keyakinan,pendapat suatu teori pength dapat dipertanggungjawabkan dan dijamin kebenarannya secara logis dan akurat
Metode Epistemologi
       Dua Paham Epistemologi
-          Kedua paham itu adalah
       Rasionalisme
       Empirisisme
       Paham Rasionalisme
      Pengetahuan adalah a priori
      Pengetahuan bersumber dari penalaran
      Terutama pada logika dan matematika melalui deduksi
      Paham Empirisisme
      Pengetahuan adalah a posteriori
      Pengetahuan bersumber pada pengalaman
      Terutama pada pengetahuan alam, melalui eksperimentasi, observasi, dan induksi
      A.     Rasionalisme
Rasionalisme berpendirian bahwa sumber pengetahuan terletak pada akal. Bukan karena rasionalisme mengingkari nilai pengalaman, melainkan pengalaman paling-paling dipandang sebagai sejenis perangsang bagi pikiran. Para penganut rasionalisme yakin bahwa kebenaran dan kesesatan terletak di dalam ide kita, dan bukannya di dalam diri barang sesuatu. Jika kebenaran mengandung makna mempunyai ide yang sesuai dengan atau menunjuk kepada kenyataan, maka kebenaran hanya dapat ada di dalam pikiran kita dan hanya dapat diperoleh dengan akal budi saja.
      Rasionalisme mengutamakan penalaran dan kecerdasan di dalam pemerolehan pengetahuan
      Ada sejumlah aliran seperti
       Rasionalisme epistemologik
       Rasionalisme etik
       Rasionalisme religius
      Ada dua macam fungsi penalaran yakni diskursif dan intuitif
      Fungsi Diskursif (langkah demi langkah)
      Mengetahui terputus-putus secara bertahap dari premis sampai ke kesimpulan
-          Fungsi Intuitif (Langsung)
      Secara naluriah langsung mengetahui
Penalaran (Reasoning)
      Ada banyak arti berbeda tentang penalaran. Beberapa di antaranya:
      Proses mental beranjak dari sesuatu yang diketahui, langkah demi langkah, ke mengetahui sesuatu lainnya yang sebelumnya tidak diketahui
      Berpikir dari umum ke khusus serta dari khusus ke umum
      Berpikir tentang hal yang berbeda untuk menemukan hubungan, keurutan, kemiripan, perbedaan
      Melakukan eksperimen di dalam pikiran
      Penalaran Immanuel Kant
      Menghasilkan karya Critique of Pure Reason dan Critique of Practical Reason

       Ciri Umum Rasionalisme
      Mengutamakan penalaran di dalam pemerolehan pengetahuan
      Banyak menggunakan logika deduktif
      Penalaran berlangsung secara diskursif dan intuitif
      Dunia adalah keseluruhan yang teratur yang rasional
      Penganut Rasionalisme
      Mencakup di antaranya ahli filsafat terkenal seperti:
Rene Descartes, Spinoza, Leibniz, Hegel
      B.     Empirisme
Empirisme adalah suatu cara/metode dalam filsafat yang mendasarkan cara memperoleh pengetahuan dengan melalui pengalaman. John Locke, bapak empirisme Britania, mengatakan bahwa pada waktu manusia di lahirkan akalnya merupakan jenis catatan yang kosong (tabula rasa),dan di dalam buku catatan itulah dicatat pengalaman-pengalaman inderawi. Menurut Locke, seluruh sisa pengetahuan kita diperoleh dengan jalan menggunakan serta memperbandingkan ide-ide yang diperoleh dari penginderaan serta refleksi yang pertama-pertama dan sederhana tersebut. Ia memandang akal sebagai sejenis tempat penampungan,yang secara pasif menerima hasil-hasil penginderaan tersebut. Ini berarti semua pengetahuan kita betapapun rumitnya dapat dilacak kembali sampai kepada pengalaman-pengalaman inderawi yang pertama-tama, yang dapat diibaratkan sebagai atom-atom yang menyusun objek-objek material. Apa yang tidak dapat atau tidak perlu di lacak kembali secara demikian itu bukanlah pengetahuan, atau setidak-tidaknya bukanlah pengetahuan mengenai hal-hal yang faktual.
      Empirisisme mengutamakan pengalaman di dalam pemerolehan pengetahuan
      Tidak ada kecerdasan yang sebelumnya tidak berasal dari indera
      Ada sejumlah aliran
       Empirisisme absolut
       Empirisisme substantif
       Empirisisme parsial
      Menganggap bahwa penalaran matematika pada rasionalisme hanyalah hubungan tanpa substansi
       Ada Dua Komponen Teori
      Teori arti (konsep)
      Teori pengetahuan

       Ciri umum Empirisisme
      Pengalaman dapat dipahami secara terisolasi
      Manusia yang mengalami menjadi penerima data
      Semua metoda harus berupa metoda ilmiah
      Pengetahuan dapat terdiri atas bagian-bagian yang lebih sederhana (reductionism)
      Dunia merupakan seperangkat obyek dan situasi yang berkaitan
      Banyak menggunakan logika induktif
       Penganut Empirisisme
      Mencakup para ahli filsafat seperti:
      John Locke
      George Berkeley
      David Hume
      John Stuart Mill
      Penganut Positivisme Logika
      Penganut pragmatisme
     C.     Fenomenalisme
Bapak Fenomenalisme adalah Immanuel Kant. Kant membuat uraian tentang pengalaman. Barang sesuatu sebagaimana terdapat dalam dirinya sendiri merangsang alat inderawi kita dan diterima oleh akal kita dalam bentuk-bentuk pengalaman dan disusun secara sistematis dengan jalan penalaran. Karena itu kita tidak pernah mempunyai pengetahuan tentang barang sesuatu seperti keadaannya sendiri, melainkan hanya tentang sesuatu seperti yang menampak kepada kita, artinya, pengetahuan tentang gejala (Phenomenon).
Bagi Kant para penganut empirisme benar bila berpendapat bahwa semua pengetahuan didasarkan pada pengalaman-meskipun benar hanya untuk sebagian. Tetapi para penganut rasionalisme juga benar, karena akal memaksakan bentuk-bentuknya sendiri terhadap barang sesuatu serta pengalaman.
    D.     Postivisme
Perkembangan Empirisisme
-          Dari empirisisme muncul aliran positivisme
-          Positivisme kemudian berkembang menjadi positivisme logika
-          Positivisme logika berkembang menjadi empirisisme logika
Positivisme
-          Berkembang pada abad ke-19, terutama oleh Auguste Comte
-          Aliran ini dikenal juga sebagai filsafat ilmu
-          Positivisme hanya membahas bagian filsafat yang dapat diuji secara positif (empiris)
-          Ada kalanya metodologi penelitian kita dikenal sebagai metodologi penelitian positif karena berdasarkan aliran positivisme ini.
Pandangan Positivisme
o   Semua pengetahuan berkenaan dengan fakta materi didasarkan kepada data “positif” dari pengalaman
o   Di luar dunia fakta terdapat logika murni dan matematika murni
o   Menolak pengetahuan yang tidak dapat diverifikasi melalui metoda ilmiah empirik
o   Penjelasan dikemukan dalam bentuk hipotesis atau hukum empirik lainnya berkenaan dengan hubungan tetap di antara gejala yang teramati
o   Hubungan kosal (sebab akibat) diverifikasi melalui hubungan di antara gejala yang teramati
o   Kesahihan hipotesis ditentukan melalui pengujian empirik (observasi dan eksperimentasi)
Perkembangan
o   Dari positivisme berkembang positivisme logika
Positivisme Logika
·         Kelompok Wina
      Kelompok ahli fisafat dan ilmuwan di Wina yang berpaham positivisme
      Kepada positivisme ditambahkan logika
      Tertarik kepada ulasan Wittgenstein tentang bahasa (filsafat bahasa atau filsafat analitik)
·         Aliran Positivisme Logika
      Masalah filsafat adalah masalah bahasa sehingga bahasa harus jelas
      Bahasa yang jelas adalah bahasa yang merupakan potret dari kenyataan
      Semua pernyataan harus dapat dijustifikasi sehingga perlu menyertakan cara untuk mengujinya secara empirik
      Metafisika dan hal yang tidak dapat diuji secara empiris tidak memiliki arti (meaningless) sehingga tidak dibicarakan
       Bahasa Dalam Filsafat
      Positivisme logika memiliki tiga  unsur penting: logika, bahasa, dan verifikasi
      Masalah filsafat adalah masalah bahasa karena filsafat diungkapkan melalui bahasa
      Perhatian terhadap bahasa ini melahirkan filsafat bahasa yang dikenal sebagai filsafat analitik
·         Filsafat Analitik
      Mula-mula filsafat analitik muncul dari Wittgenstein yang diserap oleh positivisme logika
      Kemudian berkembang berbagai pikiran tentang filsafat analitik atau filsafat linguistik
      Pokok utama yang dipermasalahkan adalah arti dari kata-kata yang perlu jelas
Penalaran
       Arti Penalaran
      Penalaran adalah reasoning dengan berbagai arti, mencakup
       Proses mental untuk beranjak dari fakta atau gejala yang diketahui ke pengetahuan akan fakta atau gejala yang sebelumnya tidak diketahui
       Proses untuk menemukan kemiripan atau perbedaan di antara dua hal yang berbeda
       Proses berpikir dari hukum umum melalui deduksi ke kasus atau dari kasus melalui induksi ke hukum umum
       Proses berpikir yang mengaitkan satu hal dengan hal lain
       Proses melaksanakan eksperimen di dalam pikiran
       Keterbatasan Penalaran
      Penalaran mengenal keterbatasan
Dasar dan sumber Pengetahuan
1.      pengalaman manusia
2.      ingatan (memory)
3.      Penegasan tt apa yang diobservasi ( kesaksian )
4.      Minat dan rasa ingin tahu
5.      Pikiran dan penalaran
6.      Logikaà berpikir tepat dan logis
7.      Bahasaà ekspresi pemikiran manusia melalui ujaran / tulisan
8.      Kebutuhan hidup manusia  mendorong terciptanya iptek
Teori kebenaran dlm ilmu pengetahuan
Teori kebenaran korespondesi
       Kebenaran akan terjadi apabila subjek  yakin bahwa objek sesuai dengan kenyataannya
       Sifat kebenaran korespondensi: subyektif
Contoh:
       Saya melihat mobil berwarna hijau dan kenyataannya mobil itu memang berwarna hijau
Teori kebenaran koherensi
       Kebenaran akan terjadi apabila ada kesesuaian pendapat dari beberapa subjek terhadap objek
       Sifat kebenaran koherensi: objektif
Contoh:
       Beberapa dokter merasa yakin dan benar bahwa penyakit pasien itu disebabkan  keracunan makanan   
Teori kebenaran pragmatik
       Kebenaran akan terjadi apabila sesuatu memiliki kegunaannya
Contoh:
       AC berguna untuk mendinginkan suhu ruangan
Teori kebenaran konsensus
       Kebenaran konsensus akan terjadi apabila ada kesepakatan yang disertai  alasan tertentu
Contoh:
       Beberapa dokter yang menangani Bapak Gubernur sepakat bahwa  ia (pasien) harus dioperasi secepatnya karena penyakit usus buntunya sudah parah. 
Teori kebenaran semantik
       Kebenaran semantik akan terjadi apabila orang mengetahui dengan tepat tentang arti suatu kata
Contoh:
       Saya dapat memahami dengan benar dan tepat tulisan di Jurnal Wacana mengenai hubungan masyarakat dengan lingkungan sosial budaya 
Kegiatan ilmiah
Pada sebuah riset (penelitian ) terdapat hubungan antara metodologi, rasionalitas (kreativitas) dengan epistemologi.

PENGANTAR LOGIKA


APA ITU LOGIKA?
       Logika dari bahasa Yunani , yaitu logikos berarti: sesuatu yg diungkapkan/diutarakan lewat bahasa.
       Pertama sekali digunakan istilah itu oleh Zeno dari Citium (334 – 262 seb. M).
       Logika adalah cabang filsafat yg mempelajari, menyusun, dan membahas asas2/aturan formal serta kriteria yg sahih bagi penalaran dan penyimpulan utk mencapai kebenaran yg dpt dipertanggungjawabkan secara rasional.
       Secara singkat dapat dikatakan logika adalah ilmu pengetahuan dan kecakapan untuk berpikir lurus (tepat).
       Ilmu pengetahuan adalah kumpulan pengetahuan tentang pokok yang tertentu. Kumpulan ini merupakan suatu kesatuan yang sistematis serta memberikan penjelasan yang dapat dipertanggungjawabkan. Penjelasan seperti ini terjadi dengan menunjukkan sebab-musbabnya.
       Logika juga merupakan ilmu pengetahuan dalam arti ini. Lapangan ilmu pengetahuan ini ialah azas-azas yang menentukan pemikiran yang lurus, tepat dan sehat. Agar dapat berpikir lurus, tepat dan teratur, logika menyelidiki, merumuskan seta menerapkan hukum-hukum yang harus ditepati.
       Logika bukanlah teori belaka. Logika juga merupakan suatu keterampilan untuk menerapkan hukum-hukum pemikiran dalam praktek.
       Inilah sebabnya mengapa logika disebut filsafat yang praktis.
Objek Logika
      Objek material, logika adalah manusia itu sendiri.
      Objek formal, logika ialah kegiatan akal budi untuk melakukan penalaran yang tepat yang tampak melalui ungkapan pikiran melalui bahasa.
Sejarah Logika
       Sebagai istilah logika pertama sekali digunakan oleh Zeno dg aliran stoisismenya, tapi filsuf pertama yang menggunakan logika sebagai ilmu adalah Aristoteles. Kendati istilah yg digunakan adalah analitika, tapi dialah yg pertama sekali meneliti berbagai argumentasi yg berangkat dr proposisi yg benar.
       Prinsip logika tradisional yg dikembangkan Aristoteles tetap menjadi prinsip-prinsip logika modern. Logika tradisional membahas definisi, konsep dan term menurut struktur, susunan dan nuansa, seluk beluk penalaran utk mendapat kebenaran yg sesuai dengan kenyataan.
Macam-Macam Logika
       Logika kodrati: suatu suasana saat akal budi bekerja menurut hukum logika scr spontan. Mis. Saat kuliah seorang mhs mendapat SMS dari ibunya agar menjemput adik dr sekolah pukul 1 siang. Mhs tdk perlu bertanya mengapa hrs menjemput krn dia yakin itu perintah ibunya.
       Logika ilmiah: berusaha mempertajam akal budi manusia agar dpt bekerja lebih teliti atau tepat, sehingga kesesatan dapat dihindari. Dipelajari berbagai aturan, hukum, asas agar diperoleh pemikiran yg benar dan bs dipertangungjawabkan secara rasional.

Logika dan Ilmu Pengetahuan
       Logika menjadi keharusan bagi il. Pengetahuan. Ilmu peng tanpa logika tdk bs mencapai kebenaran ilmiah.
       “Logika benar-benar merupakan alat bagi seluruh ilmu pengetahuan” (Aristoteles, bapa logika)
       Logika membuka semua pintu masuk ke berbagai disiplin ilmu pengetahuan.
Logika dan bahasa
       Penalaran adalah kegiatan berpikir. Kegiatan berpikir tdk mungkin berlangsung tanpa bahasa. Maka, bahasa menjadi alat bernalar.
       Namun, bahasa sbg alat bernalar utk mengungkapkan isi pikiran punya keterbatasan. Kita kerap tdk bisa mengungkapkan secara sempurna apa yg kita pikirkan krn tdk bs menemukan bahasa yg tepat utk mengungkapkannya.
       Apakah kita hrs kuasai dulu tata bahasa agar bisa belajar logika? Bisa membantu, tapi keahlian tata bhs bukan prasyarat agar bisa berlogika. Tata bahasa membahas syarat yg hrs dipenuhi agar bs berbahasa dg baik. Sedangkan logika membahas proses penalaran dan isi pikiran yg diungkapkan lwt bahasa.
Pembagian Materi Logika
       Pengertian: tugas  pemikiran manusia adalah mengerti pernyataan dg membentuk pengertian krn pengetahuan indrawi. Mis. Pengertian kata ‘saya’, ‘membeli’, ‘rumah’, dll.
       Hubungan yg ada antara pengertian: Hubungan itu bs menyetujui (S = P: Saya membeli rumah) atau memisahkan (S tdk sama dg P: Saya tidak membeli rumah). Ini disebut dg putusan yg diungkapkan dlm kalimat berita.
       Menyimpulkan: dg mengaitkan apa yg sdh dimengerti, shg sampai pd kesimpulan.
Manfaat Belajar Logika
  1. Membantu setiap  org utk mampu berpikir kritis, rasional, metodis.
  2. Kemampuan meningkatkan kemampuan bernalar scr abstrak.
  3. Mampu berdiri lebih tajam dan mandiri.
  4. Menambah kecerdasan berpikir, shg bs menghindari kesesatan dan kekeliruan dlm menarik kesimpulan.
Apa Itu Logika Atau Penalaran Induktif?
       Logika/Penalaran induktif = cara kerja ilmu pengetahuan yg bertolak dr sejumlah proposisi tunggal/partikular tertentu utk menarik kesimpulan umum tertentu.
       Atas dasar fakta dirumuskan kesimpulan umum.
       Kesimpulan itu = generalisasi fakta yg memperlihatkan kesamaan.
       Namun kesimpulan umum hrs dianggap sbg bersifat sementara. Krn ciri dasar induktif selalu tidak lengkap.           
       Persamaan penalaran induktif dg deduktif = argumentasi keduanya terdiri dr premis2 yg mendukung kesimpulan.
       Perbedaan: penalaran induksi yg tepat akan punya premis2 benar tapi kesimpulan salah, krn argumentasi penalaran induktif tdk membuktikan kesimpulan benar. Premis hanya menetapkan kesimpulan berisi suatu kemungkinan.
       Maka argumentasi dlm penalaran induksi tdk dinilai sbg sahih/valid atau tdk sahih/invalid, tapi berdasarkan probabilitas.
Cara Penalaran Induktif
      Proses induksi mulai berdasar kejadian2, gejala partikular. Penal induksi = proses penalaran berdasarkan pengertian partikular/premis utk hasilkan pengertian umum/kesimpulan.
      Tiga ciri penalaran induktif: 1) Premis penal induktif =proposisi empiris yg ditangkap indera, 2) Kesimpulan dlm penalaran induksi lebih luas drpd apa yang dinyatakan dlm premis. 3) Meski kesimpulan tak mengikat, tapi manusia menerimanya. Jadi konklusi induksi punya kredibilitas rasional=probabilitas.
Generalisasi induktif
Arti: Proses penalaran berdasarkan pengamatan atas gejala dg sifat tertentu utk menarik kesimpulan ttg semua.
Prinsip: Apa yg terjadi beberapa kali dlm kondisi tertentu dpt diharapkan akan selalu terjadi bila kondisi yg sama terpenuhi.
Tiga syarat membuat generalisasi: 1) Tdk terbatas scr numerik, tdk boleh terikat pd jumlah tertentu, 2) Tdk terbatas scr spasio temporal, hrs berlaku dimana saja. 3) Dpt dijadikan dasar pengandaian.
    Analogi induktif
       Analogi = bicara ttg dua hal yg berbeda dan dibandingkan. Dua hal perlu diperhatikan: persamaan dan perbedaan.
       Bila memperhatikan persamaan saja, maka timbul analogi.
       Maka analogi induktif – proses penalaran utk menarik kesimpulan ttg kebenaran suatu gejala khusus berdasarkan kebenaran gejala khusus yg lain yg punya sifat esensial yg sama.
       Kesimpulan analogi induktif tdk bersifat universal tapi khusus. Contoh: Mangga 1: kuning, besar, matang, ternyata manis.
            Mangga 2: kuning, besar, matang, ternyata manis.
            Mangga 3: kuning, besar, matang, ternyata manis.
            Mangga 4: kuning, besar, dan matang àKesimpulan tentu manis juga.
       Jadi analogi induktif menarik kesimpulan atas dasar persamaan.
       Beda dg generalisasi induktif, dimana konklusinya berupa proposisi  universal.
       Penalaran induktif, konklusinya lebih luas daripada premis-premis.
Faktor Probabilitas
       Kebenaran konklusi dlm logika induktif, baik dlm analogi maupun generalisasi bersifat TIDAK PASTI, krn hanya bersifat mungkin (probabel). Probabilitas = keadaan pengetahuan antara kepastian dan kemungkinan.
       Tinggi rendahnya probabilitas konklusi induktif dipengaruhi oleh  (1) faktor fakta: ‘makin besar jumlah fakta yg dijadikan dasar penalaran induktif, akan makin tinggi probabilitas konklusi dan sebaliknya’. (2) faktor analogi: ‘semakin besar jumlah faktor analogi dlm premis, makin rendah probabilitas konklusinya, dan sebaliknya.’ (3) faktor disanalogi: ‘makin besar faktor disanalogi di dlm premis, akan makin tinggi probabilitas konklusinya, dan sebaliknya’. (4) faktor luas konklusi: ‘semakin luas konklusi, semakin rendah probabilitasnya, dan sebaliknya’.
Kesesatan Generalisasi atau Analogi
       Tinggi rendahnya probabilitas penalaran ditentukan faktor subjektif. Faktor ini membawa manusia pada kesesatan (fallacy). Kesesatan penalaran induktif yg terpenting adalah:
       Tergesagesa: cepat menarik kesimpulan dari beberapa fakta.
       Faktor ceroboh:  cepat tarik kesimpulan tanpa memperhatikan soal kondisi lingkungan, mis. Semua wanita Jawa itu lembut.
       Prasangka: memberi penilaian tanpa melihat fakta lain yg tdk cocok, mis. Semua org Batak bicara keras dan tak sabaran.
       Untuk menghindarinya: membangun sikap kritis, terbuka pd koreksi dan kritik dr org lain.
Hubungan Sebab Akibat
       Prinsip umum: suatu peristiwa disebabkan oleh sesuatu. Terkandung makna bhw yg satu (sebab) mendahului yang lain (akibat). Tp tdk semua yg mendahului sesuatu menjadi sebab bagi yang lain.
       Hub sebab akibat = hubungan yg intrinsik, artinya hub sedemikan rupa shg kalau yg satu ada/tdk ada, maka yang lain juga pasti ada/tdk ada.
       Tiga pola hub sebab akibat: 1) dari sebab ke akibat, 2) dari akibat ke sebab, dan 3) dari akibat ke akibat.
Manfaat belajar Penalaran Induksi
       B. Russel: logika induktif bukan hanya lebih bermanfaat dr logika deduktif, tp juga lebih sulit.
       Manfaat logika induktif: MEMBERIKAN PEMBENARAN ATAS KECENDERUNGAN manusia yg bersandar pd kebiasaan.
       Memang tdk pernah bs merasa pasti atas kebenaran suatu kesimpulan induktif, tapi ada cara tertentu dimana kita dpt menekan kemungkinan kesalahan.
       Maka, jangan pernah menarik kesimpulan induktif dg data yang masih minum, tergesagesa, ceroboh dan hanya di landasi prasangka.
PENALARAN DEDUKTIF
      Deduksi sebaliknya juga merupakan suatu proses tertentu dalam proses itu akal budi kita menyimpulkan pengetahuan yang lebih ‘khusus’ dari pengetahuan yang lebih ‘ umum’ . Jadi yang lebih khusus itu sudah termuat secara implisit dalam pengetahuan yang lebih umum.
      Induksi dan deduksi selalu berdampingan, keduanya selalu bersama-sama dan saling memuat. Induksi tidak dapat ada tanpa deduksi. Deduksi selalu di jiwai oleh induksi. Dalam proses memperoleh ilmu pengetahuan , induksi biasanya mendahuli deduksi . Sedangkan dalam logika biasanya deduksi yang terutama di bicarakan lebih dahulu. Deduksi di pandang lebih penting untuk latihan dan perkembangan pikiran
Sebagaimana yang telah diungkapkan bahwa penalaran dibedakan menjadi dua, yaitu tidak langsung dan langsung. Penalaran tidak langsung mencakup penalaran deduktif dan induktif. Penalaran deduktif ini selalu diungkapkan dalam bentuk silogisme. Dengan kata lain silogismelah yang menjadi medium pengungkapkan penalaran deduktif.
Silogisme adalah suatu bentuk argumentasi yang bertitik tolak pada premis-premis dan dari premis-premis itu ditarik suatu kesimpulan. Dengan demikian, silogisme dapat dipahami sebagai suatu jenis penarikan kesimpulan yang didasarkan pada premis-premis yang sudah diketahui. Maksud dari premis-premis itu untuk memberikan bukti bahwa kesimpulan itu benar. 
Premis-premis dari suatu argumentasi deduktif yang tepat berisi semua bukti yang dibutuhkan untuk membuktikan kebenaran suatu kesimpulan. Artinya, jika premis-premis benar, maka kesimpulan juga harus benar. Benar salahnya kesimpulan deduktif berdasarkan rujukan realitas, argumentasi-argumentasi deduktif yang memiliki kekhasan tersendiri. Argumentasi-argumentasi deduktif dinilai lebih berdasarkan atas sahih (valid) atau tidak sahih (invalid).
Apa yang dimaksud dengan kebenaran premis?
ž  Premis dianggap “benar” apabila sesuai dengan realitas. Sebaliknya premis dianggap “salah” apabila tidak sesuai dengan realita.
ž  Misalnya “Semua mahasiswa Psikologi Untar Pandai”
ž  Pernyataan tersebut dianggap benar sebab sesuai dengan realitas.
ž  Misalnya”Semua mahasiswa Psikologi Untar perempuan membenci laki-laki”
ž  Tentunya pernyataan tersebut dianggap salah sebab tidak semua mahasiswa perempuan membenci laki-laki.
ž  Suatu argumentasi disebut silogisme apabila mengikuti ciri-ciri sebagai berikut.
  1. Semua pernyataannya (proposisi) adalah proposisi kategoris.
  2. Terdiri dari dua premis dan sebuah kesimpulan.
  3. Dua premis dan satu kesimpulans ecara bersama-sama memuat tiga term (kata) yang berbeda dan masing-masing trem tampak di dalam dua dari tiga proposisi.
Premis Mayor: Setiap cendekiawan adalah kaum intelektual
Premis Minor: Psikolog adalah cendekiawan
Konklusi: Jadi, Psikolog adalah kaum intelektual.
Argumentasi tersebut dinamakan silogisme karena argumentasi tersebut terdiri dari 3 ciri tersebut.
Di mana proposisi hubungan antara subyek dan predikat bersifat langsung, tanpa syarat. Dengan kata lain pengakuan predikat terhadap subyek bersifat langsung.
Pengakuan predikat “kaum intelektual” terhadap subyek “setiap cendekiawan” bersifat langsung.

Silogisme dalam contoh tersebut terdiri dari dua premis dan satu kesimpulan, yaitu premis mayor, Premis minor dan kesimpulan. Silogisme terdiri dari ketiga term yang berbeda (term mayor, term minor dan term menengah), serta masing-masing term muncul dalam dua dari tiga proposisi. Misalnya, term mayor “kaum intelektual” terdapat baik pada premis mayor maupun dalam kesimpulan. Term minor, yaitu “Psikolog”, terdapat di premis minor dan kesimpulan. Dan term menengah (term penghubung kedua premis) yaitu “cendekiawan” terdapat di premis mayor maupun premis minor.

ETIKA, MORAL, KODE ETIK 

Penjernihan Istilah
       Kita sering dengar istilah: etika, etis, moral. Misalkan, dunia politik sekarang ini tidak lagi memiliki etika. Adalah tidak etis, jika kamu mengambil untung yang terlalu besar dari transaksi itu. Pendidikan moral Pancasila perlu digiatkan kembali di kalangan kaum muda.
       Apa arti ketiga kata itu? Etika sebagai filsafat moral kerap dipahami dengan cara beraneka ragam. Perlu dilakukan penjernihan istilah.
Etika dan Moral
       Etika berasal dari bhs Yunani. Ethos (tunggal) punya banyak arti: tempat tinggal, padang rumput, kebiasaan. Istilah itu sdh dipakai sejak era Aristoteles sbg filsafat moral. Maka, etika adalah ilmu tentang adat kebiasaan.
       Kata yang dekat dengan itu adalah moral yang berasal dari bahasa Latin mos-mores artinya adat kebiasaan. KBBI menulis etika sebagai a. Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk, dan tentang kewajiban moral. b. Kumpulan nilai yang berkenaan dengan akhlak, c. Nilai tentang benar dan salah yang dianut golongan/masyarakat.
Amoral dan Immoral
       Amoral (Inggris): tidak berhubungan dengan konteks moral. Immoral=bertentangan dengan moralitas yang baik.
Etika dan etiket
       Etika = moral, etiket = sopan santun.
       Persamaan: etika dan etiket menyangkut perilaku manusia. Etika dan etiket mengatur perilaku manusia scr normatif.
       Perbedaan: 1) Etiket menyangkut cara suatu perbuatan harus dilakukan manusia. Mis. Menyerahkan sesuatu kpada org lain dengan menggunakan tangan kanan. Tapi etika menyangkut masalah apakah  suatu perbuatan boleh dilakukan ya atau tidak. 2) Etiket hanya berlaku dalam pergaulan. Kalau tidak ada saksi mata, maka etiket tidak berlaku. 3) Etiket bersifat relatif: Yg dianggap tidak sopan dalam budaya yg satu  dpt dianggap sopan pada budaya lain. 3) Bila bicara tentang etiket, kita hanya memandang manusia dari segi lahiriah, sedangkan etika menyangkut manusia dari dalam.
Moralitas Sebagai Ciri Khas Manusia
      Banyak perbuatan manusia berkaitan dengan baik atau buruk. Baik dan buruk dalam arti etis memainkan peranan dalam hidup manusia. Moralitas hanya terdapat pada manusia, bukan pada makhluk lain.
Etika sebagai Ilmu tentang Moralitas
       Tiga pendekatan etika dalam penyelidikan ilmiah tentang tingkah laku moral: etika deskriptif, etika normatif dan metaetika.
       Etika deskriptif= melukiskan tingkah laku moral dalam arti luas. Hanya melukiskan, tidak memberi penilaian.
       Etika normatif: bagian terpenting dari etika. Dibagi dua: etika umum dan etika khusus/terapan.
       Metaetika: meta=melebihi àyg dibahas bukan moralitas scr langsung, tetapi ucapan kita di bidang moral. Metaetika kerap juga disebut etika analitis. Pertanyaan pokok: apakah ucapan normatif dpt diturunkan dari ucapan faktual? Kalau sesuatu merupakan kenyataan (is), apakah dari situ dpt disimpulkan bhw sesuatu harus atau boleh dilakukan (ought)
       KESIMPULAN: Studi tentang moralitas dpt dibedakan dari pendekatan non filosofis (etika deskriptif) dan filosofis (etika normatif, metaetika=etika analitis).
Hakikat Etika Filosofis
       Etika mulai bila kita merefleksikan unsur-unsur etis dalam pendapat-pendapat spontan kita.
       Adalah tugas etika menjawab pertanyaan: siapa yg benar? Siapa punya argumen paling kuat? Kita berpegang teguh pada norma apa?
       Tugas etika menjawab pertanyaan itu.
       Etika adalah refleksi kritis metodis dan sistematis tentang tingkah laku manusia sejauh berkaitan dengan norma atau dari sudut baik atau buruk.
       Sebagai filsafat, etika tidak berhenti pd hal konkrit, pd apa yg scr faktual dilakukan, tetapi ia bertanya ttg yag harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan.
       Etika menyibukkan diri dg segi normatif atau evaluatif: Mis. Apakah korupsi bs dibenarkan atau tidak? Bagaimana argumentasi mereka yg mendukung dan menolak? Memang kita harus tahu apa itu korupsi.
Peranan Etika dalam Dunia Modern
       Tiga ciri menonjol: a) Adanya pluralisme moral. Sekarang era komunikasi banyak informasi masuk. Berkat studi ke luar negeri org terima aneka norma, mis. Ttg seksualitas. b) Banyak timbul masalah etis baru yg dulu tidak terduga. Perkembangan bioteknologi, bioetis, manipulasi genetis. c) Ada kepedulian etis yg universal. Adanya deklarasi ttg hak asasi manusia, masalah lingkungan hidup.
Moral dan Agama
       Moral punya hubungan erat dg agama.
       Setiap agama punya ajaran moral yg menjadi pegangan bagi perilaku pengikutnya.
       Moralitas bukanlah monopoli org beragama. Baik dan buruk tidak hanya berarti bagi org beragama. Tidak sedikit org yg menganut etika humanistis tanpa hubungan dg agama.

Moral dan Hukum
       Hukum membutuhkan moral. Quid leges sine moribus? Apa artinya undang-undang kalau tidak disertai moralitas? Hukum tidak berarti banyak kalau tidak dijiwai moral. Kualitas hukum ditentukan oleh mutu moralnya. Maka, hukum selalu harus diukur dg norma moral.
       Moral juga butuh hukum. Moral akan mengawang2 bila tidak dilembagakan dlm hukum. Hukum bs meningkatkatkan dampak sosial dr hukum. Agar prinsip etis berakar dlm masy kita mengadakan persetujuan hukum ttg hak cipta, dll.
       Walau ada hubungan, tetapi moral dan hukum tidak sama. Hal itu tampak dr konflik antara keduanya. Undang-undang kadang harus ditolak karena pertimbangan etis.

Kode Etik Psikologi

APA YANG DIMAKSUD DENGAN KODE ETIK ?
ARTI  ETHIC  : (morals) Standards of behavior; principles  of right and wrong  (OXFORD DICTIONARY)
Secara Umum Kode Etik Diartikan Sebagai Seperangkat Peraturan yang Menjadi Pedoman dalam Bertingkah Laku.
KODE ETIK PSIKOLOGI ADALAH :
SEPERANGKAT NILAI-NILAI UNTUK DITAATI DAN  DIJALANKAN SEBAIK-BAIKNYA DALAM MELAKSANAKAN KEGIATAN SEBAGAI  PSIKOLOG ATAU ILMUWAN PSIKOLOGI DI INDONESIA
Fungsi Kode Etik
·         Menjadi acuan utama dalam mengerjakan tugas sebagai psikolog atau ilmuan psikologi
·         Bahan pertimbangan yang diperlukan untuk mengambil keputusan dalam memberikan layanan psikologis.
·         Sebagai acuan untuk menyelesaikan konflik yang terjadi ketika melakukan tugas sebagai psikolog atau ilmuan psikologi.
Prinsip Umum Kode Etik Psikologi
BRITISH PSY ETHICS
  1. RESPECT
  2. COMPETENCE
  3. RESPONSIBILITY
  4. INTEGRITY
APA ETHICS  PRINCIPLE:
  1. BENEFICENCE & NONMALEFICENCE
  1. FIDELITY & RESPONSIBILITY
  2. INTEGRITY
  3. JUSTICE
  4. RESPECT FOR PEOPLE RIGHT &  DIGNITY
AUSTRALIAN ETHICS :
  1. RESPECT
  2. PROPRIETY
  3. INTEGRITY
HIMPSI :
  1. PERHORMATAN PD HARKAT-MARTABAT MANUSIA
  2. INTEGRITAS DAN SIKAP ILMIAH
  3. PROFESIONAL
  4. KEADILAN
  5. MANFAAT

PENGHORMATAN PADA HARKAT & MARTABAT MANUSIA :
  1. Pelayanan Psikologis mengacu pada HAM
  2. Menghormati privacy, kerahasiaan, hak orang lain (klien dan user).
3.      Menyadari keterbasan diri yang dapat memepengaruhi otonomi dalam mengambil keputusan.
4.      Menyadari dan menghormati serta mempertimbangkan aspek budaya dan demografi (usia, gender, agama, suku bangsa, d.l.l.
Integritas dan Sikap Ilmiah
  1. Pelaksanaan tugas dilandasi dengan kaidah ilmiah.
2.      Menjaga kejujuran, akurasi, dan kebenaran dalam mengamalkan psikologi.
3.      Tidak melakukan pencurian, kebohongan, pemalsuan, distorsi fakta.
4.      Berusaha menepati janji berdasarkan fakta atau data yang dipertimbangkan secara dalam dampaknya terhadap user.
5.      Bertanggung jawab terhadap hasil kerja dan konsekuensi yang timbul akibat kesalahan metode yang digunakan.
Profesional
  1. Memiliki kompetensi yang dibutuhkan untuk memenuhi tugasnya.
  2.  eyadari tanggungjawab profesional dan kaidah ilmiah
  3. Menjunjung tinggi kode etik dan tanggung jawab profesional.
  4. Menjalin kerjasama dengan profesi lain untuk memberikan layanan terbaik bagi siapapunyang membutuhkan.
  5. Memperhatikan profesionalisme dari profesi lain.
Keadilan
   1. Memberikan layanan kepada siapapun yang membutuhkan tanpa perlakuan diskriminatif.
   2.  Dalam memberikan pelayanan psikologis tidak melakukan keberpihakan dan menyadari keterbatasan kompetensi atau keahlian sehingga tidak merugikan user/klien/rekanan.
Manfaat
    1. Dalam menjalankan tugas perlu memaksimalkan manfaat bagi pengguna jasa dan meminimalkan resiko/dampak buruk dari pelayanan yang diberikan.
    2. Meminimalkan dampak buruk apabila terjadi konflik dengan pihak manapun karena keputusan yang dibuat oleh psikolog atau ilmuah psikologi berdampak bagi orang lain.
    3.Waspada terhadap berbagai pengaruh sosial, ekonomi, politik, nepotisme, ketebatasan kemampuan yang mengarah pada penyalahgunaan profesi.




Eksistensialisme dan Etos Kerja

Etos Kerja Pandangan masyarakat tentang kerja •       Masy Yunani: Plato membagi kelas dlm negara mengikuti struktur jiwa. Ada tiga...