Oleh: Alodia, Caroline, Frency, Jeremy, Priesta,
Rizka
Pengertian
dan Defenisi Filsafat
Etimologi
Berasal
dari bahasa Yunani (Philosophia) kata majemuk dari (Philos) artinya kekasih atau sahabat dan (shopia) artinya kebijaksanaan atau
kebijakan atau kearifan atau pengetahuan. Lalu falsafah berasal dari
bahasa Arab. Secara harfiah berarti mencintai
kebijaksanaan atau sahabat pengetahuan.
Beberapa definisi filsafat menurut
para ahli :
Filsuf
Pra-Sokratik : Ilmu yang memahami hakikat (asal mula) alam dan realitas dengan
mengandalkan akal budi.
Plato : Ilmu pengetahuan yang berusaha meraih
kebenaran asli dan murni.
Aristoteles : Ilmu pengetahuan yang senantiasa
mencari prinsip dan penyebab realitas yang ada.
Rene Descartes (Filsuf Prancis) : Himpunan dari
segala pengetahuan yang pangkal penyelidikannya ialah Tuhan,alam dan manusia.
Willian James (Filsuf Amerika) : Suatu upaya luar
biasa hebat untuk berfikir yang jelas dan terang.
ASAL MULA "FILSAFAT"
4
Hal yang melahirkan "Filsafat" :
1. Kekaguman / Keheranan (Thaumasia)
Aristoteles
(metafisika) : karena kekaguman manusia muai berfilsafat
Kekaguman
memiliki dua halyang penting : ada yang kagum dan sesuatu yang mengagumkan
Subjek
kekaguman : manusia, objeknya : segala sesuatu yang ada
I.Kant
: kagum dengan bintang dilangit dan hukum moral dalam hatinya (coleum stellatum
supra me, lex moralis intra me)
Sebelum
filsafat hadir , mitos beroeran besar
Keterangan
mitos tidak memuaskan manusia
Ratio
meninggalkan mitos, dan lahirlah filsafat yang mencakup seluruh ilmu
pengetahuan
3. Hasrat
bertanya :
Kekaguman
melahirkan pertanyaan tak kunjung habis
Pertanyaan
membuat manusia melakukan pengamatan
Pertanyaan
mngarah pada dasar hakikatnya, yang menjadi ciri khas filsafat
4. Keraguan
:
Manusia
bertanya karena masih meragukan kebenaran dari apa yang diketahuinya
Kegunaan dasar filsafat
w Berpikir radikal: berpikir mendalam utk mencapai akar permasalahan dan
memperjelas realitas.
w Mencari asas: berupaya menemukan asas paling hakiki dr segala
sesuatu.
w Memburu kebenaran: bisa dipersoalkan kembali demi meraih kebenaran yang
lebih pasti.
w Mencari kejelasan: utk menghilangkan keraguan, guna meraih kejelasan
intelektual (Geisler, Feinberg).
w Berpikir rasional: dengan ciri-ciri logis, sistematis dan kritis.
Perannan filsafat
w Pendobrak: Filsafat mendobrak pintu tradisi yang sakral dan tak bisa diganggu
gugat.
w Pembebas: Filsafat membebaskan manusia dari cara pikir mitis dan mistis.
w Pembimbing: Filsafat membimbing manusia berpikir secara
sistematis dan logis.
Kegunaan filsafat
w Bagi ilmu pengetahuan: Filsafat sebagai induk ilmu pengetahuan (mater
scientiarum) telah melahirkan, merawat dan mendewasakan ilmu pengetahuan.
w Bagi kehidupan praktis: filsafat membantu manusia memahami apa arti,
misalnya, nilai keindahan dalam arsitektur.
Biografi
aristoteles
Mendapat julukan sebagai bapak
ilmu pengetahuan. Aristoteles dilahirkan di kota stagira, macedonia, 384 sm.
Ayahnya seorang tabib kerajaan makedonia yang memliki koneksi sosial yang
sangat baik.
Pada
umur tujuh belas tahun aristoteles pergi ke athena belajar di akademi plato.
Dia menetap di sana selama dua puluh tahun hingga tak lama plato meninggal
dunia.
Dari
ayahnya, aristoteles mungkin memperoleh dorongan minat di bidang biologi dan
“pengetahuan praktis”, tetapi ia tidak menunjukan ketertarikan pada dunia
pengobatan. Di bawah asuhan plato dia menanamkan minat dalam hal spekulasi
filosofis.
Pada
tahun 342 sm aristoteles pulang kembali ke makedonia, menjadi guru seorang anak
raja umur tiga belas tahun yang kemudian dalam sejarah terkenal dengan alexander
agung.
Aristoteles mendidik si alexander muda dalam beberapa tahun.
Di
tahun 335 sm, sesudah alexander naik tahta kerajaan, aristoteles kembali ke
athena dan di situ dibukanya sekolahnya sendiri, lyceum dekat dengan kuil
apollo lyceus. Para pengajarnya dibagi jadi beberapa sesi, yakni sesi pagi dan
siang. Untuk pelajaran yang susah diberikan di sesi pagi, sedangkan yang
pelajaran yang mudah dan sudah dikenal diberikan pada sesi siang. Dia berada di
athena dua belas tahun, satu masa yang berbarengan dengan karier penaklukan
militer alexander. Alexander tidak minta nasehat kepada bekas gurunya, tetapi
dia berbaik hati menyediakan dana buat aristoteles untuk melakukan
penyelidikan-penyelidikan.
Mungkin
ini merupakan contoh pertama dalam sejarah seorang ilmuwan menerima jumlah dana
besar dari pemerintah untuk maksud-maksud penyelidikan dan sekaligus merupakan
yang terakhir dalam abad-abad berikutnya.
Walau
begitu, pertaliannya dengan alexander mengandung pelbagai bahaya. Aristoteles
menolak secara prinsipil cara kediktatoran alexander dan tatkala si penakluk
alexander menghukum mati sepupu aristoteles dengan tuduhan menghianat,
alexander punya pikiran pula membunuh aristoteles.
Di
satu pihak aristoteles kelewat demokratis di mata alexander, dia juga punya
hubungan erat dengan alexander dan dipercaya oleh orang-orang athena. Tatkala
alexander mati tahun 323 sm golongan anti-macedonia memegang tampuk kekuasaan
di athena dan aristoteles pun didakwa kurang ajar kepada dewa.
Aristoteles,
teringat nasib yang menimpa socrates 76 tahun sebelumnya, lari meninggalkan
kota sambil berkata dia tidak akan diberi kesempatan kedua kali kepada
orang-orang athena berbuat dosa terhadap para filosof. Aristoteles meninggal di
pembuangan beberapa bulan kemudian di tahun 322 sm pada umur enam puluh dua
tahun.
Hasil
murni karya aristoteles jumlahnya mencengangkan. Empat puluh tujuh karyanya
masih tetap bertahan. Daftar kuno mencatat tidak kurang dari seratus tujuh
puluh buku hasil ciptaannya. Bahkan bukan sekedar banyaknya jumlah judul buku
saja yang mengagumkan, melainkan luas daya jangkauan peradaban yang menjadi
bahan renungannya juga tak kurang-kurang hebatnya.
Kerja
ilmiahnya betul-betul merupakan ensiklopedi ilmu untuk jamannya. Aristoteles
menulis tentang astronomi, zoologi, embriologi, geografi, geologi, fisika,
anatomi, physiologi, dan hampir tiap karyanya dikenal di masa yunani purba.
Hasil
karya ilmiahnya, merupakan, sebagiannya, kumpulan ilmu pengetahuan yang
diperolehnya dari para asisten yang spesial digaji untuk menghimpun data-data
untuknya, sedangkan sebagian lagi merupakan hasil dari serentetan pengamatannya
sendiri.
Perjalanan
hidup aristoteles
Untuk
menjadi seorang ahli paling jempolan dalam tiap cabang ilmu tentu kemustahilan
yang ajaib dan tak ada duplikat seseorang di masa sesudahnya. Tetapi, apa yang
sudah dicapai oleh aristoteles malah lebih dari itu.
Dia
filosof orisinal, dia penyumbang utama dalam tiap bidang penting falsafah
spekulatif, dia menulis tentang etika dan metafisika, psikologi, ekonomi,
teologi, politik, retorika, keindahan, pendidikan, puisi, adat-istiadat orang
terbelakang dan konstitusi athena. Salah satu proyek penyelidikannya adalah
koleksi pelbagai negeri yang digunakannya untuk studi bandingan.
Mungkin
sekali, yang paling penting dari sekian banyak hasil karyanya adalah
penyelidikannya tentang teori logika, dan aristoteles dipandang selaku pendiri
cabang filosofi yang penting ini. Hal ini sebetulnya berkat sifat logis dari
cara berfikir aristoteles yang memungkinkannya mampu mempersembahkan begitu
banyak bidang ilmu.
Dia
punya bakat mengatur cara berpikir, merumuskan kaidah dan jenis-jenisnya yang
kemudian jadi dasar berpikir di banyak bidang ilmu pengetahuan. Aristoteles tak
pernah kejeblos ke dalam rawa-rawa mistik ataupun ekstrim. Aristoteles
senantiasa bersiteguh mengutarakan pendapat-pendapat praktis.
Sudah
barang tentu, manusia namanya, dia juga berbuat kesalahan. Tetapi, sungguh
menakjubkan sekali betapa sedikitnya kesalahan yang dia bikin dalam ensiklopedi
yang begitu luas.
Pengaruh
aristoteles terhadap cara berpikir barat di belakang hari sungguh mendalam. Di
jaman dulu dan jaman pertengahan, hasil karyanya diterjemahkan ke dalam
bahasa-bahasa latin, arab, itali, perancis, ibrani, jerman dan inggris.
Penulis-penulis
yunani yang muncul kemudian, begitu pula filosof-filosof byzantium mempelajari
karyanya dan menaruh kekaguman yang sangat. Perlu juga dicatat, buah pikirannya
banyak membawa pengaruh pada filosof islam dan berabad-abad lamanya
tulisan-tulisannya mendominir cara berpikir barat.
Ibnu
rusyd (averroes), mungkin filosof arab yang paling terkemuka, mencoba
merumuskan suatu perpaduan antara teologi islam dengan rasionalismenya
aristoteles. Maimomides, pemikir paling terkemuka yahudi abad tengah berhasil
mencapai sintesa dengan yudaisme.
Tetapi,
hasil kerja paling gemilang dari perbuatan macam itu adalah summa theologia-nya
cendikiawan nasrani st. Thomas aquinas. Di luar daftar ini masih sangat banyak
kaum cerdik pandai abad tengah yang terpengaruh demikian dalamnya oleh pikiran
aristoteles.
Kekaguman
orang kepada aristoteles menjadi begitu melonjak di akhir abad tengah tatkala
keadaan sudah mengarah pada penyembahan berhala. Dalam keadaan itu
tulisan-tulisan aristoteles lebih merupakan semacam bungkus intelek yang jitu
tempat mempertanyakan problem lebih lanjut daripada semacam lampu penerang
jalan.
Aristoteles
yang gemar meneliti dan memikirkan ihwal dirinya tak salah lagi kurang sepakat
dengan sanjungan membabi buta dari generasi berikutnya terhadap
tulisan-tulisannya.
Beberapa
ide aristoteles kelihatan reaksioner diukur dengan kacamata sekarang. Misalnya,
dia mendukung perbudakan karena dianggapnya sejalan dengan garis hukum alam.
Dan dia percaya kerendahan martabat wanita ketimbang laki-laki.
Kedua
ide ini-tentu saja –mencerminkan pandangan yang berlaku pada jaman itu. Tetapi,
tak kurang pula banyaknya buah pikiran aristoteles yang mencengangkan modernnya,
misalnya kalimatnya, “kemiskinan adalah bapaknya revolusi dan kejahatan,” dan
kalimat “barangsiapa yang sudah merenungi dalam-dalam seni memerintah manusia
pasti yakin bahwa nasib sesuatu emperium tergantung pada pendidikan anak-anak
mudanya.” (tentu saja, waktu itu belum ada sekolah seperti yang kita kenal
sekarang).
Istilah-istilah
ciptaan aristoteles masih dipakai sampai sekarang: informasi, relasi, energi,
kuantitas, kualitas, individu, substansi, materi, esensi, dsb. Ahli filsafat
terbesar di dunia sepanjang zaman, bapak peradaban barat, bapak eksiklopedia,
bapak ilmu pengetahuan, atau guru(nya) para ilmuwan adalah berbagai julukan
yang diberikan pada ilmuan ini.
Berbagai
termuannya seperti logika yang disebut juga ilmu mantic yaitu pengetahuan
tentang cara berpikir dengan baik, benar, dan sehat, membaut namanya begitu
dikenal oleh setiap orang di seluruh dunia yang pernah mengecap penididkan.
Pria
yang lahir di stagmirus, macedonia. Pada tahun 384 sm. Inilah orang pertama di
dunia yang dapat membuktikan bahwa bumi bulat. Pembuktian yang dilakukaknya
dengan jalan melihat gerhana. Sepuluh jenis kata yang dikenal orang saat ini
seperti. Kata kerja, kata benda, kata sifat dan sebagainya merupakan pembagian
kata hasil pemikirannya. Dia jugalah yang mengatakan bahwa manusia adalah
mahluk social.
Ayahnya
yang bernama nicomachus, seorang dokter di sitana amyntas iii, raja mekodinia,
kakek alexander agung. Meninggal ketika aristoteles berusia 15 tahun.
Karennanya, ia kemudia dipelihara oleh proxenus, pamanya- saudara dari ayahnya,
pada usia 17 tahun ia masuk akademi milik plato di athena.
Dari
sana ia kemudian menjadi murid plato selama 20 tahun. Dengan meninggalnya plato
pada tahun 347 sm. Aristoteles meninggalkan athena dan mengembara selama 12 tahun.
Dalam jenjang waktu itu ia mendirikan akademi di assus dan menikah dengan
pythias keponakan perempuan dari hermias yang tak lama kemudian meninggal
karena dibunuh oleh orang persia.
Ia
lalu menikah lagi dengan herpyllis yang kemudian melahirkan baginya seorang
anak laki-laki yang ia beri nama nicomachus seperti ayahnya. Pada tahu-tahun
berikutnya ia juga mendirikan akademi di mytilele. Saat itulah ia sempat jadi
guru alexander agung selama 3 tahun. Di lyceum, athena pada tahun 355 sm.
Ia
juga mendirikan semacam akademi. Di sinilah ia selama 12 tahun memberikan
kuliah, berpikir, mengadakan riset dan eksperimen serta membuat catatan-catatn
dengan tekun dan cermat.
Pada
tahun 323 sm alexander agung meninggal. Karena takut di bunuh orang yunani yang
membenci pengikut alexander, aristoteles akhirnya melarikan diri ke chalcis.
Tapi ajal memang tidak meninggalkan tempat. Mau bersembunyi kemanapun, kalau
ajal sudah tiba tidak ada yang bisa menolak.
Demikian
juga dengan tokoh ini, satu tahun setelah pelariannya ke kota itu, yaitu
tepatnya pada tahun 322 sm, pada usia 62 tahun ia meninggal juga di kota
tersebut, chalcis yunani karena penyakit di bagian usus..
Julukan:
Ahli
filsafat terbesar di dunia sepanjang zaman.
Bapak
peradaban barat.
Bapak
ilmu pengetahuan atau guru (nya) para ilmuan.
KUTIPAN
ARISTOTELES :
"Harapan
adalah mimpi dari seorang yang terjaga."
"Tidak ada seorang yang genius tanpa sebuah pemikiran yang gila."
"Barangsiapa berhasil mengalahkan ketakutannya akan menjadi orang yang benar-benar bebas."
"Pendidikan mempunyai akar yang pahit, tapi buahnya manis."
"Seorang pemimpin yang baik harus terlebih dahulu mau dipimpin."
Peranan ‘Logos’ dalam kelahiran filsafat
"Tidak ada seorang yang genius tanpa sebuah pemikiran yang gila."
"Barangsiapa berhasil mengalahkan ketakutannya akan menjadi orang yang benar-benar bebas."
"Pendidikan mempunyai akar yang pahit, tapi buahnya manis."
"Seorang pemimpin yang baik harus terlebih dahulu mau dipimpin."
Kegunaan
Filsafat
Bagi ilmu pengetahuan: Filsafat sebagai induk ilmu pengetahuan
(mater scientiarum) telah melahirkan, merawat dan mendewasakan ilmu
pengetahuan.
Bagi kehidupan praktis: filsafat membantu manusia
memahami apa arti, misalnya, nilai keindahan dalam arsitektur.
Asal
usul kata ‘filsafat’ dan ‘filsuf
Asal kata ‘filsafat’ dan ‘filsuf’: bhs Yunani
‘philosophia’ dan ‘philosophos’ yang berarti ‘pecinta kebijaksanaan’.
Menurut tradisi kata itu pertama kali digunakan oleh
Pythagoras (abad 6 SM).
Dialog Plato Phaidros: Orang bijaksana cocok untuk
Dewa, sementara untuk manusia lebih cocok ‘pecinta kebijaksanaan’, krn pemilik
kebijaksanaan melampaui kemampuan insani.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi lahirnya filsafat
Tiga faktor mempersiapkan lahirnya filsafat:
Keberadaan mitologi: melalui mitos manusia mencari
keterangan ttg asal usul alam semesta dan kejadian dunia. Ada mitos kosmogonis
(asal usul alam) dan mitos kosmologis (sifat kejadian alam semesta)
Kesusastraan Yunani berupa amsal, teka-teki, dongeng
digunakan sebagai buku pendidikan rakyat. Rakyat gemar puisi yang punya nilai
edukatif.
Pengaruh ilmu pengetahuan dari Timur Kuno seperti
Mesir dan Babilonia dalam astronomi, geometri.
Peranan ‘Logos’ dalam kelahiran filsafat
·
Mitologi Yunani berusaha menjawab
persoalan alam semesta.
·
Sejak abad 6 SM orang mulai mencari
jawaban rasional ttg alam semesta.
·
Logos (akal budi, rasio, tuturan, bahasa)
mengganti Mythos.
·
Kelahiran filsafat merupakan pergumulan
panjang antara mythos dan logos.
·
Contoh: Pelangi. Mythos berpendapat
pelangi = dewi yang bertugas melayani dewa-dewa lain. Sementara Xenophanes dan
Anaxagoras berkata pelangi = pantulan sinar matahari pada awan.
·
Filsafat lahir saat logos mengalahkan
mythos. Namun, ‘filsafat’ dimaksud baik filsafat dan ilmu pengetahuan, krn
‘filsafat’ = pandangan rasional ttg segala-galanya.
·
Berangsur-angsur ilmu pengetahuan
melepaskan diri dari ‘filsafat’, agar memperoleh otonomi.
Kaitan
sifat bangsa Yunani dengan kelahiran filsafat
1. Segi geografis: Daratan Yunani terdiri dari
pegunungan gundul, maka mereka berusaha merantau. Perantauan bukanlah daerah
jajahan, dan bukan negara persatuan, tapi punya otonomi lengkap.
2. Segi
sosial politik: Bgs Yunani selalu merasa diri lain dari bangsa lain/asing
(barbaros).
-
Faktor penentu perbedaan bgs Yunani dg bgs lain ialah kemerdekaan, artinya orang
Yunani tidak hidup di bawah pemerintahan dg kuasa mutlak.
-
Org Yunani berlainan dengan bgs asing, krn ia hidup dalam polis (= negara
kecil, negara kota, rakyat yang hidup di dalamnya).
-
Polis sbg lembaga politik: pusat segala aktivitas ekonomi, sosial, politik,
religius, dg ciri sbb: otonomi, swasembada, kemerdekaan politik.
-
Polis sbg latar belakang timbulnya filsafat.
3 ciri polis yang menciptakan iklim kelahiran
filsafat:
Dlm polis, logos mendapat kedudukan istimewa;
Suasana umum yang terbuka menandai kehidupan sosial
di Yunani,
Pengorganisasian polis membuat semua warga sederajat:
Tiap warga polis ambil bagian dalam urusan negara.
3. Segi kultural: bgs pencipta filsafat dan ilmu
pengetahuan, juga menghasilkan kesenian yang mengagumkan.Bahasa Yunani bisa
mengungkapkan suatu rationalitas tertentu, cocok mengekspresikan pikiran dengan
seksama dan jelas.
Sejarah
filsafat Yunani dan kelahiran filsafat
·
Pemikiran Yunani merupakan batu bangunan
untuk kultur modern. Tdk ada kultur modern tanpa peranan ilmu dan tekhnologi.
·
Pemikiran ilmiah adalah temuan Yunani.
·
Filsafat Yunani kuno punya posisi
istimewa karena disitu ditemukan kelahiran filsafat. Belajar filsafat Yunani
berarti menyaksikan kelahiran filsafat.
·
Ilmu sejarah mengalami kesulitan thdp filsafat
Yunani kuno, krn kurangnya sumber tertulis pemikiran filsuf.
Perkembangan
Pemikiran Filsafat Yunani
•
Filsuf pertama: Thales, Anaximandros, Anaximenesà menaruh
perhatian pd alam dan kejadian alamiah, tertarik pd perubahan alam.
•
Herakleitos-asas utama: api.
•
Pythagoras melihat segala sesuatu dpt diterangkan atas
dasar bilangan. Jasanya besar pd ilmu pasti.
•
Parmenides mempraktekkan cabang filsafat: metafisika
(yang ada)Ã ”yang
ada ada, yang tidak ada tidak ada”.
•
Demokritos: segala sesuatu terdiri dari bagian materi
yang tidak bisa dibagi-bagi (atom).
Jaman Keemasan Filsafat Yunani
•
Athena dan Sofistik: Sofistik-kelompok yang fasih
lidahnya dan berkeliling melatih kaum muda berpidato. Mereka tdk menerima
kebenaran yg defenitif. Seorg sofis, Protagoras berpendapat manusia adalah
ukuran untuk segala-galanya, semua dianggap benar dlm hubungan dg manusia.
•
Sokrates (470-399): menentang ajaran kaum sofis. Ia
membela ‘yg benar’ dan ‘yg baik’ sbg nilai obyektif yg hrs dijunjung tinggi
oleh semua org. Ia berani mempertanyakan segala sesuatu menyangkut kebenaran,
shg dia dihukum mati.
•
Sokrates berjasa dlm menyelamatkan pemikiran filsafat
Yunani.
•
Plato (427-347): dr kalangan bangsawan, kagum pd
Sokrates dan terpengaruh olehnya. Ingat mitos ttg gua. Kebanyakan manusia bs
disamakan dg tahanan yg terbelenggu, yg mengandaikan pengenalan indera
menyodorkan realitas sebenarnya. Tp, filsuf dpt dibandingkan dg org yang
dilepaskan dr gua. Menurut Plato, seluruh realitas dibagi dua ‘dunia’: dunia yg
terbuka pd rasio, dan dunia yg hanya terbuka pd pancaindera.
•
Plato: dunia pertama adalah ide-ide, dunia kedua
adalah dunia jasmani. Mis. Ide ‘segitiga’ hanya satu, sedangkan dg pancaindera
dpt dilihat banyak segitiga. Dlm kaitan dg manusia: digabungkan dua makhluk yg
kodratnya berbeda, yaitu tubuh dan jiwa.
•
Aristoteles (384-322): walau dia menjunjung tinggi
ajaran Plato, tp dia punya jalan sendiri. Dia kritik pendapat Plato ttg ‘ide’:
yg ada ialah manusia ini dan manusia itu, jadi konkret. Tapi ide ‘manusia’ tdk
ada dlm kenyataan.
•
Menurut Aristoteles, memang ada sesuatu yg umum dan
tetap, tp bukan dlm suatu dunia ideal melainkan dlm benda-benda jasmani itu
sendiri. Ia kembangkan teori bentuk-materià setiap
benda jasmani terdiri dari dua: bentuk dan materi.
•
Mis. Patung (bentuk kuda, manusia) tdk lepas dari
bahan/materinya (kayu atau semen).
•
Ttg manusia, Aristoteles beda dg Plato. Aristotels
menekankan kesatuan manusia (satu substansi yg terdiri dr bentuk dan materi),
bentuk: jiwa, krn bentuk tdk lepas dr materi, maka bila manusia mati, jiwa hancur.
Masa Helenistis
•
Masa helenistis dan Romawi: Alexander Agung sempat
mendirikan kerajaan besar mulai dari Yunani hingga wilayah Timur. Waktu ia
wafat 323 SM, kekuatan politik pecah, tp kebudayaan Yunani tetap eksis di
daerah lain. Budaya Yunani yg berkembang di daerah taklukan dinamakan ‘budaya
helenisme’. Bidang filsafat, Athena msh tetap sbg pusat.
•
Saat Romawi menguasai Yunani, Romawi jg terbuka
menerima pengaruh budaya Yunani. Waktu itu muncul mazhab Stoa yg didirikan oleh
Zeno dr Kition.
•
Stoa menunjuk pd serambi bertiang tempat Zeno
mengajar. Pengikutnya disebut ‘stoisisme’. Menurutnya, jagat raya ditentukan
oleh kuasa logos (rasio). Jiwa manusia ambil bagian dlm logos. Maka manusia dpt
mengenal dunia dg rasionya. Ia bs bijaksana dan bahagia bila bertindak menurut
rasio. Penganut stoisisme tdk takut kematian/malapetaka, krn yakin itu suatu
keharusan. Etika mereka sungguh kejam.
•
Epikurisme: dr Epikuros (341-270) berpendapat
segalanya terdiri dari atom yg bergerak. Manusia bahagia, jika mengakui susunan
dunia, dan mengikuti kehendak bebasnya.
•
Skeptisisme: dipelopori Pyrrho (365-275) berpendapat
dlm bidang teoretis manusia tdk sanggup mencapai kebenaran.
•
Eklektisisme: suatu tendensi umum yg memetik bermacam
unsur filsafat lain tanpa mencapai kesatuan pemikiran. Tokohnya ahli pidato
Cicero dan Philo.
•
Neoplatonisme: aliran yg menghidupkan lagi pemikiran
Plato. Sintesa berbagai aliran saat itu, tapi pemikiran Plato dominan. Tokohnya
Plotinos (203-269) yg pemikirannya berkisar pd konsep kesatuan.
•
Neoplatonisme Plotinos:
berpendapat Allah sebagai “yang satu”, semua berasal dr dan kembali ke ‘yang
satu’. Maka seluruh realitas punya dua gerakan: dr atas ke bawah, dr bawah ke
atas.
•
Dr atas ke bawah: Semua makhluk adalah keseluruhan yg
tersusun menurut hirarki, yg puncaknya ‘yg satu’ (Allah). Setiap taraf berasal
dr taraf yg lebih tinggi melalui jalan pengeluaran (emanasi). Dlm proses
pengeluaran itu yg lebih tinggi tdk berubah, kesempurnaannya tdk berkurang.
•
Neoplatonisme: Dr bawah ke atas setiap
taraf hirarki punya tujuan kembali ke taraf lbh tinggi, maka akhirnya menuju
Allah. Krn hanya manusia punya hubungan dg semua taraf, maka dialah yag dpt
laksanakan pengembalian pd Allah. Itu dicapai lwt 3 langkah: penyucian
(manusia lepaskan diri dr materi dg tapa), penerangan (oleh pengetahuan
ttg ide akal budi), ekstasis (penyatuan dg Tuhan).
Metafisika
•
Etimologis: meta
ta physika = sesudah fisika. Istilah Andronikos dari Rhodes untuk 14 buku
Aristoteles yg ditempatkan sesudah fisika (8 buku). Aristoteles sendiri
menyebut filsafat pertama (metafisika) dan filsafat kedua (fisika). Para filsuf prasokratis sdh
berfilsafat, tp minat mereka terarah pd fisis, dunia pengamatan. Menurut
Aristoteles hal yg fisis ini tdk tetap, kurang stabil, belum mencapai dasar
terdalam krn terbatas pd keterangan fisik. Maka filsafat ini disebut Aristoteles
dg filsafat kedua (fisis). Hrs dicari filsafat tertinggi yg tdk dpt diatasi
lagi yg disebut dg filsafat pertama. Aristoteles menyusun filsafat pertama dg
berangkat dari filsafat kedua. Maka Aristoteles mengusulkan cabang baru yaitu
ta meta ta physika.
•
Filsafat
tentang ta meta ta physika menurut Aristoteles berpusat pada to on hei on (a
being as being): yang ada sejauh dia ada. Ada sebagai objek pemikiran, yang
meliputi segala-galanya.
•
Maka
ada tiga nama yang dipakai utk menunjuk hal yang sama: filsafat pertama,
metafisika umum, ontologi.
•
Karena
meneliti dasar paling umum untuk segala-galanya, ontologi pantas disebut
filsafat pertama. Namun ontologi telah mengandaikan semua bagian filsafat
lainnya.
•
Beragam arti metafisika:
-
upaya mengkarakterisasi realitas sbg keseluruhan.
-
usaha menyelidiki apakah hakikat yg berada di balik
realitas.
-
(umum) pembahasan falsafati yg komprehensif
mengenai seluruh realitas atau segala sesuatu yang ada.
•
Pembagian metafisika:
Metafisika umum (ontologi) dan metafisika khusus yg meliputi: kosmologi,
teologi metafisik, fils. Antropologi.
Metafisika
Umum (Ontologi)
•
Membahas segala sesuatu yg ada secara
menyeluruh dg cara memisahkan eksistensi dari penampilan eksistensi itu.
•
Pertanyaan utama: apakah realitas yang tampak beraneka
ragam itu pd hakekatnya satu atau tidak?
•
Tiga teori ontologis:
-
idealisme: ada
sesungguhnya berada di dunia ide, yg tampak nyata dalam alam indrawi hanyalah
bayangan dr yang sesungguhnya.
Tokohnya:
•
Berkeley (1685-1753): satu-satunya
realitas sesungguhnya ialah aku subjektif spiritual.
•
I. Kant
(1724-1804): objek pengalaman ialah yg ada dalam ruang dan waktu, penampilan dr
yang tak punya eksistensi dan independen di luar pemikiran kita.
•
Hegel (1770-1831): segala sesuatu
yang ada adalah satu bentuk dr satu pikiran.
Teori
ontologis :
•
=Materialisme: menolak hal yg tak
kelihatan. Ada yang sesungguhnya adalah yg keberadaannya semata-mata material.
Realitas ialah alam kebendaan. Leukippos dan Demokritos (460-370sM):
realitas bukan hanya satu tapi banyak unsur yg tak dpt dibagi (atom). Hobbes
(1588-1679): seluruh realitas ialah materi yg tak bergantung pada pikiran kita.
L.A.Feuerbach (1804-1872): material adalah realitas sesungguhnya,
manusia bagian dari alam meteri itu.
•
=Dualisme: tipe fundamental substansi
adalah materi (secara fisis) dan mental (tdk kelihatan secara
fisis). Hrs dibedakan dg monisme dan pluralisme (Ã teori
ttg jumlah substansi).
Metode
ontologi: pertanyaan ttg mengada ini muncul dari pemahaman tentang kenyataan
konkret. Ontologi bergerak di antara dua kutub, antara pengalaman akan
kenyataan konkret dan prapengertian mengada yang paling umum. Dalam refleksi
ontologis kedua kutub itu saling menjelaskan. Atas dasar pengalaman tentang
kenyataan akan semakin disadari dan dieksplisitkan arti dan hakekat mengada.
Tapi prapemahaman ttg mengada semakin menyoroti pengalaman konkrit dan
membuatnya terpahami sungguh-sungguh. Jadi, refleksi ontologis berbentuk suatu
lingakaran hermeneutis antara pengalaman dan mengada.
Metafisika
Khusus: Kosmologi
•
Kosmologi: (kosmos=dunia/ketertiban,
logos=kata, ilmu) percakapan ttg alam/ketertiban paling fundamental dr
seluruh realitas.
à Memandang
alam sbg totalitas dr fenomena. Yg disoroti: ruang dan waktu, perubahan,
kebutuhan, keabadian dg metode rasional.
•
Teologi metafisik: dikenal
dg theodicea yg membahas kepercayaan pd Allah di tengah realitas
kejahatan yg merajalela di dunia.
à Membahas
eksistensi Allah lepas dari kepercayaan agama. Beberapa tokoh Anselmus,
Descartes, Thomas Aquinas, I.Kant membuktikan Allah ada dg bukti rasional sbb:
-
argumen ontologis: semua
manusia punya ide ttg Allah. Realitas lebih sempurna dr ide. Tuhan pasti ada
dan realitas adanya pasti lebih sempurna dr ide manusia ttg Tuhan.
Metafisika
Khusus: Teologi Metafisik
·
Argumen kosmologis: setiap akibat pasti punya sebab.
Dunia (kosmos) adalah akibat. Penyebab adanya dunia ialah Tuhan.
·
Argumen teleologis: Segala sesuatu ada tujuannya.
Seluruh realitas tidak terjadi dengan sendirinya. Pengatur tujuan adalah Tuhan.
·
Argumen moral:Manusia bermoral karena dpt membedakan
yang baik dan buruk. Dasar dan sumber moralitas adalah Allah.
Ø
Filsafat Stoa: panteistis – segala sesuatu dijadikan
oleh kekuatan ilahi/kekuatan alam. Spinoza melihat segala sesuatu yang ada
adalah Allah. Skeptisisme sebaliknya meragukan adanya Allah.
Ø
David Hume: Tidak ada bukti yang benar-benar sahih
yang membuktikan Allah ada. Hume menolak Allah dan kebenaran agama.
Ø
Feuerbach: religi tercipta oleh hakekat manusia
sendiri, yakni egoisme.
Ø
L. Feuerbach: religi tercipta oleh hakikat manusia
sendiri. Allah adalah gambaran keinginan manusia. Allah tak lain dari apa yang
diinginkan manusia.
Ø
F. Nietzche: Konsep Allah dalam agama kristen adalah
buruk, karena Allah dianggap sbg Allah yang lemah. Ia berkesimpulan Allah itu
sudah mati.
Ø
Sigmund Freund: tiga fungsi Allah yang utama, yaitu a)
penguasa alam, b) agama mendamaikan manusia dengan nasibnya yg mengerikan, c)
Allah menjaga agar ketentuan/peraturan budaya dilaksanakan.
METAFISIKA KHUSUS:
FILSAFAT ANTROPOLOGI
•
Bagian
metafisika khusus yg mempersoalkan apakah manusia itu? Apakah hakikat manusia?
Bagaimana hubungannya dg alam dan sesamanya?
Pendapat
tokoh ttg manusia:
•
Pythagoras:
ajaran keabadian jiwa manusia dan perpindahannya ke dlm jasad hewan bila
manusia telah mati. Perpindahan jiwa merupakan proses penyucian jiwa.
•
Demokritos:
manusia adalah materi. Jiwa pun adalah materi yg terdiri dr atom2 khusus.
•
Plato:
manusia terdiri dr tubuh dan jiwa. Tubuh adalah musuh jiwa. Krn tubuh penuh
kejahatan dan jiwa ada dlm tubuh, maka tubuh adalah penjara jiwa.
Manfaat kompetensi
bermetafisika
- Mampu membaca masalah secara komprehensif.
- Menemukan problem melebihi masalah teknis dan praktis.
- Mampu merumuskan prinsip, nilai dan makna secara mendasar.
- Mampu menyusun sintesa secara logis dan koheren.
- Mampu mengartikulasi secara gamblang pengalaman yg tdk bs dijelaskan dg bhs sehari-hari.
AKSIOLOGI
AKSIOLOGI
• Aksiologi
membahas tentang masalah nilai. Istilah axiology berasal dari kata axios
dan logos. Axios artinya nilai atau sesuatu yang berharga, logos
artinya akal, teori. Axiology artinya teori nilai, penyelidikan mengenai
kodrat, kriteria, dan status metafisik dari nilai.
Apa itu nilai?
• Nilai
adalah sesuatu “luhur” yang mengarahkan manusia melakukan tindakan demi
terwujudnya kualitas hidup dan tatanan kosmis yang harmonis.
• Nilai
adalah sebuah konstruksi kepercayaan manusia terhadap suatu hal yang dipilih
dan kemudian dilakukannya untuk menemukan hakikat dari sesuatu.
Indikasi sesuatu yang bernilai:
• Kita
melakukannya dengan giat atau senang bahkan berani mengorbankan sesuatu.
• Apresiasi
bagi orang yang melakukan.
• Dilakukan
secara kontinu.
Beberapa pandangan tentang nilai:
• Nilai
psikis, pengalaman nilai diperoleh melalui sebuah
pengalaman.
• Nilai
hakikat atau inti dari sesuatu, nilai dianggap sebagai objek ideal
(intemporality)
• Nilai
melekat pada benda atau sesuatu (caries of value)
Kualitas Nilai:
• Nilai
objektif, melekat pada benda nilai yang teramati. Prasyarat
bagi pemaknaan menghasilkan fenomena.
• Nilai
intersubjektif, subjek berpotongan dengan subjek lain dalam hal
pengamatan. Kesepakatan antar manusia dalam pemaknaan.
Hirarki nilai (rendah-tinggi):
• Nilai
kesenangan, perasaan inderawi.
• Nilai
vitalitas, kehidupan (perasaan halus, kasar, luhur)
• Nilai
spiritual, tidak terikat dengan problem inderawi.
• Nilai
kesucian dan keprofanan.
Kriteria tingkatan nilai:
• Kemampuan
bertahan-kecenderungan instrinsik. Contohnya cinta sejati.
• Tidak
bisa dibagi-bagi-utuh. Contohnya karya seni (keindahan)
• Kesalingtergantungan
diantara tingkatan nilai yang lain
• Semakin
dalam kepuasan yang didapat, semakin tinggi nilai tersebut.
• Relativitas
nilai terhadap nilai yang absolut.
Masalah utama axiology berkaitan dengan 4 faktor
penting sabagai berikut:
- Kodrat nilai berupa masalah mengenai apakah nilai itu berasal dari keinginan
- Jenis nilai menyangkut perbedaan pandangan antara nilai instrinsik, ukuran untuk kebijaksanaan nilai itu sendiri, nilai-nilai instrumental yang menjadi penyebab mengenai nilai-nilai instrinsik.
- Kriteria nilai artinya ukuran untuk menguji nilai
Hubungan nilai dan
etika
• Kata
etika bisa dipakai dalam arti nilai-nilai atau norma-norma moral yang menjadi
pegangan seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
• Etika
berarti kumpulan asas atau nilai moral. Misalnya kode etik.
• Etika
merupakan ilmu tentang yang baik atau yang buruk. Etika baru menjadi ilmu bila
kemungkinan-kemungkinan etis. Etika dalam hal ini sama dengan filsafat moral.
EPISTEMOLOGI
• Epistemologi,
(dari bahasa Yunani episteme
(pengetahuan) dan logos (kata/pembicaraan/ilmu). Epistemologi adalah
cabang filsafat yang berkaitan dengan asal, sifat, karakter dan jenis
pengetahuan. Topik ini termasuk salah satu yang paling sering diperdebatkan dan
dibahas dalam bidang filsafat, misalnya tentang apa itu pengetahuan, bagaimana
karakteristiknya, macamnya, serta hubungannya dengan kebenaran dan keyakinan.
Bidang
Epistemologi
• Bidang
Epistemologi
– Epistemologi
adalah teori tentang pengetahuan
– Bagaimana
orang mengetahui
– Apakah
pengetahuan kita itu benar
• Dua
Jenis Pengetahuan
– Pengetahuan
a priori
•
A priori adalah sebelum
•
Pengetahuan a priori adalah pengetahuan sebelum
pengalaman
•
Umumnya mencakup logika, matematika
– Pengetahuan
a posteriori
•
A posteriori adalah setelah
•
Pengetahuan a posteriori adalah pengetahuan
setelah pengalaman (diperoleh dari pengalaman)
•
Umumnya mencakup pengetahuan alam
Sifat Epistemologi
• Secara
kritisà mempertanyakan/menguji
cara kerja,pendekatan, kesimpulan yg ditarik dlm kegiatan kognitif manusia
• Secara
normatif à menentukan
tolok ukur/norma penalaran tt kebenaran pengetahuan
• Secara
evaluatif à menilai
apakah suatu keyakinan,pendapat suatu teori pength dapat dipertanggungjawabkan
dan dijamin kebenarannya secara logis dan akurat
Metode Epistemologi
• Dua
Paham Epistemologi
-
Kedua paham itu adalah
•
Rasionalisme
•
Empirisisme
• Paham
Rasionalisme
– Pengetahuan
adalah a priori
– Pengetahuan
bersumber dari penalaran
– Terutama
pada logika dan matematika melalui deduksi
– Paham
Empirisisme
– Pengetahuan
adalah a posteriori
– Pengetahuan
bersumber pada pengalaman
– Terutama
pada pengetahuan alam, melalui eksperimentasi, observasi, dan induksi
A.
Rasionalisme
Rasionalisme berpendirian bahwa sumber pengetahuan
terletak pada akal. Bukan karena rasionalisme mengingkari nilai pengalaman,
melainkan pengalaman paling-paling dipandang sebagai sejenis perangsang bagi
pikiran. Para penganut rasionalisme yakin bahwa kebenaran dan kesesatan
terletak di dalam ide kita, dan bukannya di dalam diri barang sesuatu. Jika
kebenaran mengandung makna mempunyai ide yang sesuai dengan atau menunjuk
kepada kenyataan, maka kebenaran hanya dapat ada di dalam pikiran kita dan
hanya dapat diperoleh dengan akal budi saja.
–
Rasionalisme mengutamakan penalaran dan kecerdasan di
dalam pemerolehan pengetahuan
–
Ada sejumlah aliran seperti
•
Rasionalisme epistemologik
•
Rasionalisme etik
•
Rasionalisme religius
–
Ada dua macam fungsi penalaran yakni diskursif dan
intuitif
–
Fungsi Diskursif (langkah demi langkah)
–
Mengetahui terputus-putus secara bertahap dari premis
sampai ke kesimpulan
-
Fungsi Intuitif (Langsung)
Secara naluriah langsung
mengetahui
Penalaran
(Reasoning)
–
Ada banyak arti berbeda tentang penalaran. Beberapa di
antaranya:
–
Proses mental beranjak dari sesuatu yang diketahui,
langkah demi langkah, ke mengetahui sesuatu lainnya yang sebelumnya tidak
diketahui
–
Berpikir dari umum ke khusus serta dari khusus ke umum
–
Berpikir tentang hal yang berbeda untuk menemukan
hubungan, keurutan, kemiripan, perbedaan
–
Melakukan eksperimen di dalam pikiran
–
Penalaran Immanuel Kant
–
Menghasilkan karya Critique of Pure Reason dan Critique of Practical Reason
• Ciri
Umum Rasionalisme
– Mengutamakan
penalaran di dalam pemerolehan pengetahuan
– Banyak
menggunakan logika deduktif
– Penalaran
berlangsung secara diskursif dan intuitif
– Dunia
adalah keseluruhan yang teratur yang rasional
– Penganut
Rasionalisme
– Mencakup
di antaranya ahli filsafat terkenal seperti:
Rene
Descartes, Spinoza, Leibniz, Hegel
B.
Empirisme
Empirisme adalah suatu cara/metode dalam filsafat yang
mendasarkan cara memperoleh pengetahuan dengan melalui pengalaman. John Locke,
bapak empirisme Britania, mengatakan bahwa pada waktu manusia di lahirkan
akalnya merupakan jenis catatan yang kosong (tabula rasa),dan di dalam buku
catatan itulah dicatat pengalaman-pengalaman inderawi. Menurut Locke, seluruh
sisa pengetahuan kita diperoleh dengan jalan menggunakan serta memperbandingkan
ide-ide yang diperoleh dari penginderaan serta refleksi yang pertama-pertama
dan sederhana tersebut.
Ia memandang akal sebagai sejenis tempat
penampungan,yang secara pasif menerima hasil-hasil penginderaan tersebut. Ini
berarti semua pengetahuan kita betapapun rumitnya dapat dilacak kembali sampai
kepada pengalaman-pengalaman inderawi yang pertama-tama, yang dapat diibaratkan
sebagai atom-atom yang menyusun objek-objek material. Apa yang tidak dapat atau
tidak perlu di lacak kembali secara demikian itu bukanlah pengetahuan, atau
setidak-tidaknya bukanlah pengetahuan mengenai hal-hal yang faktual.
– Empirisisme
mengutamakan pengalaman di dalam pemerolehan pengetahuan
– Tidak
ada kecerdasan yang sebelumnya tidak berasal dari indera
– Ada
sejumlah aliran
•
Empirisisme absolut
•
Empirisisme substantif
•
Empirisisme parsial
– Menganggap
bahwa penalaran matematika pada rasionalisme hanyalah hubungan tanpa substansi
• Ada
Dua Komponen Teori
– Teori
arti (konsep)
– Teori
pengetahuan
• Ciri
umum Empirisisme
– Pengalaman
dapat dipahami secara terisolasi
– Manusia
yang mengalami menjadi penerima data
– Semua
metoda harus berupa metoda ilmiah
– Pengetahuan
dapat terdiri atas bagian-bagian yang lebih sederhana (reductionism)
– Dunia
merupakan seperangkat obyek dan situasi yang berkaitan
– Banyak
menggunakan logika induktif
• Penganut
Empirisisme
– Mencakup
para ahli filsafat seperti:
– John
Locke
– George
Berkeley
– David
Hume
– John
Stuart Mill
– Penganut
Positivisme Logika
– Penganut
pragmatisme
C. Fenomenalisme
Bapak Fenomenalisme adalah Immanuel Kant. Kant membuat
uraian tentang pengalaman. Barang sesuatu sebagaimana terdapat dalam dirinya
sendiri merangsang alat inderawi kita dan diterima oleh akal kita dalam
bentuk-bentuk pengalaman dan disusun secara sistematis dengan jalan penalaran.
Karena itu kita tidak pernah mempunyai pengetahuan tentang barang sesuatu
seperti keadaannya sendiri, melainkan hanya tentang sesuatu seperti yang
menampak kepada kita, artinya, pengetahuan tentang gejala (Phenomenon).
Bagi Kant para penganut empirisme benar bila
berpendapat bahwa semua pengetahuan didasarkan pada pengalaman-meskipun benar
hanya untuk sebagian. Tetapi para penganut rasionalisme juga benar, karena akal
memaksakan bentuk-bentuknya sendiri terhadap barang sesuatu serta pengalaman.
D.
Postivisme
Perkembangan Empirisisme
-
Dari empirisisme muncul aliran positivisme
-
Positivisme kemudian berkembang menjadi positivisme
logika
-
Positivisme logika berkembang menjadi empirisisme
logika
Positivisme
-
Berkembang pada abad ke-19, terutama oleh Auguste
Comte
-
Aliran ini dikenal juga sebagai filsafat ilmu
-
Positivisme hanya membahas bagian filsafat yang dapat
diuji secara positif (empiris)
-
Ada kalanya metodologi penelitian kita dikenal sebagai
metodologi penelitian positif karena berdasarkan aliran positivisme ini.
Pandangan Positivisme
o
Semua pengetahuan berkenaan dengan fakta materi
didasarkan kepada data “positif” dari pengalaman
o
Di luar dunia fakta terdapat logika murni dan
matematika murni
o
Menolak pengetahuan yang tidak dapat diverifikasi
melalui metoda ilmiah empirik
o
Penjelasan dikemukan dalam bentuk hipotesis atau hukum
empirik lainnya berkenaan dengan hubungan tetap di antara gejala yang teramati
o
Hubungan kosal (sebab akibat) diverifikasi melalui
hubungan di antara gejala yang teramati
o
Kesahihan hipotesis ditentukan melalui pengujian empirik
(observasi dan eksperimentasi)
Perkembangan
o
Dari positivisme berkembang positivisme logika
Positivisme Logika
·
Kelompok Wina
– Kelompok
ahli fisafat dan ilmuwan di Wina yang berpaham positivisme
– Kepada
positivisme ditambahkan logika
– Tertarik
kepada ulasan Wittgenstein tentang bahasa (filsafat bahasa atau filsafat
analitik)
·
Aliran Positivisme Logika
– Masalah
filsafat adalah masalah bahasa sehingga bahasa harus jelas
– Bahasa
yang jelas adalah bahasa yang merupakan potret dari kenyataan
– Semua
pernyataan harus dapat dijustifikasi sehingga perlu menyertakan cara untuk
mengujinya secara empirik
– Metafisika
dan hal yang tidak dapat diuji secara empiris tidak memiliki arti (meaningless)
sehingga tidak dibicarakan
• Bahasa
Dalam Filsafat
– Positivisme
logika memiliki tiga unsur penting:
logika, bahasa, dan verifikasi
– Masalah
filsafat adalah masalah bahasa karena filsafat diungkapkan melalui bahasa
– Perhatian
terhadap bahasa ini melahirkan filsafat bahasa yang dikenal sebagai filsafat
analitik
·
Filsafat Analitik
– Mula-mula
filsafat analitik muncul dari Wittgenstein yang diserap oleh positivisme logika
– Kemudian
berkembang berbagai pikiran tentang filsafat analitik atau filsafat linguistik
– Pokok
utama yang dipermasalahkan adalah arti dari kata-kata yang perlu jelas
Penalaran
• Arti
Penalaran
– Penalaran
adalah reasoning dengan berbagai arti, mencakup
•
Proses mental untuk beranjak dari fakta atau gejala
yang diketahui ke pengetahuan akan fakta atau gejala yang sebelumnya tidak
diketahui
•
Proses untuk menemukan kemiripan atau perbedaan di
antara dua hal yang berbeda
•
Proses berpikir dari hukum umum melalui deduksi ke
kasus atau dari kasus melalui induksi ke hukum umum
•
Proses berpikir yang mengaitkan satu hal dengan hal
lain
•
Proses melaksanakan eksperimen di dalam pikiran
• Keterbatasan
Penalaran
– Penalaran
mengenal keterbatasan
Dasar dan
sumber Pengetahuan
1.
pengalaman manusia
2.
ingatan (memory)
3.
Penegasan tt apa yang diobservasi ( kesaksian )
4.
Minat dan rasa ingin tahu
5.
Pikiran dan penalaran
6.
Logikaà berpikir
tepat dan logis
7.
Bahasaà ekspresi
pemikiran manusia melalui
ujaran / tulisan
8.
Kebutuhan hidup manusia
mendorong
terciptanya iptek
Teori kebenaran dlm ilmu pengetahuan
Teori kebenaran korespondesi
• Kebenaran
akan terjadi apabila subjek yakin bahwa
objek sesuai dengan kenyataannya
• Sifat
kebenaran korespondensi: subyektif
Contoh:
• Saya
melihat mobil berwarna hijau dan kenyataannya mobil itu memang berwarna hijau
Teori kebenaran koherensi
• Kebenaran
akan terjadi apabila ada kesesuaian pendapat dari beberapa subjek terhadap
objek
• Sifat
kebenaran koherensi: objektif
Contoh:
• Beberapa
dokter merasa yakin dan benar bahwa penyakit pasien itu disebabkan keracunan makanan
Teori kebenaran pragmatik
• Kebenaran
akan terjadi apabila sesuatu memiliki kegunaannya
Contoh:
• AC
berguna untuk mendinginkan suhu ruangan
Teori kebenaran konsensus
• Kebenaran
konsensus akan terjadi apabila ada kesepakatan yang disertai alasan tertentu
Contoh:
• Beberapa
dokter yang menangani Bapak Gubernur sepakat bahwa ia (pasien) harus dioperasi secepatnya karena
penyakit usus buntunya sudah parah.
Teori kebenaran semantik
• Kebenaran
semantik akan terjadi apabila orang mengetahui dengan tepat tentang arti suatu
kata
Contoh:
• Saya
dapat memahami dengan benar dan tepat tulisan di Jurnal Wacana mengenai
hubungan masyarakat dengan lingkungan sosial budaya
Kegiatan ilmiah
Pada
sebuah riset (penelitian ) terdapat hubungan antara metodologi,
rasionalitas (kreativitas) dengan epistemologi. PENGANTAR LOGIKA
APA ITU LOGIKA?
• Logika dari bahasa Yunani , yaitu logikos berarti: sesuatu yg
diungkapkan/diutarakan lewat bahasa.
• Pertama sekali digunakan istilah
itu oleh Zeno dari Citium (334 – 262 seb. M).
• Logika adalah cabang filsafat yg
mempelajari, menyusun, dan membahas asas2/aturan formal serta kriteria yg sahih
bagi penalaran dan penyimpulan utk mencapai kebenaran yg dpt
dipertanggungjawabkan secara rasional.
• Secara
singkat dapat dikatakan logika adalah ilmu pengetahuan dan kecakapan untuk
berpikir lurus (tepat).
• Ilmu
pengetahuan adalah kumpulan pengetahuan tentang pokok yang tertentu. Kumpulan
ini merupakan suatu kesatuan yang sistematis serta memberikan penjelasan yang
dapat dipertanggungjawabkan. Penjelasan seperti ini terjadi dengan menunjukkan
sebab-musbabnya.
• Logika juga
merupakan ilmu pengetahuan dalam arti ini. Lapangan ilmu pengetahuan ini ialah
azas-azas yang menentukan pemikiran yang lurus, tepat dan sehat. Agar dapat
berpikir lurus, tepat dan teratur, logika menyelidiki, merumuskan seta
menerapkan hukum-hukum yang harus ditepati.
• Logika
bukanlah teori belaka. Logika juga merupakan suatu keterampilan untuk
menerapkan hukum-hukum pemikiran dalam praktek.
• Inilah
sebabnya mengapa logika disebut filsafat yang praktis.
Objek Logika
•
Objek material, logika
adalah manusia itu sendiri.
•
Objek formal, logika
ialah kegiatan akal budi untuk melakukan penalaran yang tepat yang tampak melalui ungkapan pikiran melalui bahasa.
Sejarah Logika
• Sebagai istilah logika pertama
sekali digunakan oleh Zeno dg aliran stoisismenya, tapi filsuf pertama yang
menggunakan logika sebagai ilmu adalah Aristoteles. Kendati istilah yg
digunakan adalah analitika, tapi dialah yg pertama sekali meneliti
berbagai argumentasi yg berangkat dr proposisi yg benar.
• Prinsip logika tradisional yg
dikembangkan Aristoteles tetap menjadi prinsip-prinsip logika modern. Logika
tradisional membahas definisi,
konsep dan term menurut struktur, susunan dan nuansa, seluk beluk penalaran utk
mendapat kebenaran yg sesuai dengan kenyataan.
Macam-Macam Logika
• Logika kodrati: suatu suasana saat akal budi
bekerja menurut hukum logika scr spontan. Mis. Saat kuliah seorang mhs
mendapat SMS dari ibunya agar menjemput adik dr sekolah pukul 1 siang. Mhs tdk
perlu bertanya mengapa hrs menjemput krn dia yakin itu perintah ibunya.
• Logika ilmiah: berusaha mempertajam akal budi
manusia agar dpt bekerja lebih teliti atau tepat, sehingga kesesatan dapat dihindari. Dipelajari berbagai
aturan, hukum, asas agar diperoleh pemikiran yg benar dan bs
dipertangungjawabkan secara
rasional.
Logika dan Ilmu Pengetahuan
• Logika menjadi keharusan bagi il.
Pengetahuan. Ilmu peng tanpa logika tdk bs mencapai kebenaran ilmiah.
• “Logika benar-benar merupakan
alat bagi seluruh ilmu pengetahuan” (Aristoteles, bapa logika)
• Logika membuka semua pintu masuk
ke berbagai disiplin ilmu pengetahuan.
Logika dan bahasa
• Penalaran adalah kegiatan
berpikir. Kegiatan berpikir tdk mungkin berlangsung tanpa bahasa. Maka, bahasa
menjadi alat bernalar.
• Namun, bahasa sbg alat bernalar
utk mengungkapkan isi pikiran punya keterbatasan. Kita kerap tdk bisa
mengungkapkan secara sempurna apa yg kita pikirkan krn tdk bs menemukan bahasa
yg tepat utk mengungkapkannya.
• Apakah kita hrs kuasai dulu tata
bahasa agar bisa belajar logika? Bisa membantu, tapi keahlian tata bhs bukan
prasyarat agar bisa berlogika. Tata bahasa membahas syarat yg hrs dipenuhi
agar bs berbahasa dg baik. Sedangkan logika membahas proses penalaran
dan isi pikiran yg diungkapkan lwt bahasa.
Pembagian Materi Logika
• Pengertian: tugas pemikiran manusia adalah mengerti pernyataan
dg membentuk pengertian krn pengetahuan indrawi. Mis. Pengertian kata ‘saya’,
‘membeli’, ‘rumah’, dll.
• Hubungan yg ada antara pengertian:
Hubungan itu bs menyetujui (S = P: Saya membeli rumah) atau memisahkan (S tdk
sama dg P: Saya tidak membeli rumah). Ini disebut dg putusan yg diungkapkan dlm
kalimat berita.
• Menyimpulkan: dg mengaitkan apa yg sdh
dimengerti, shg sampai pd kesimpulan.
Manfaat Belajar Logika
- Membantu setiap org utk mampu berpikir kritis, rasional, metodis.
- Kemampuan meningkatkan kemampuan bernalar scr abstrak.
- Mampu berdiri lebih tajam dan mandiri.
- Menambah kecerdasan berpikir, shg bs menghindari kesesatan dan kekeliruan dlm menarik kesimpulan.
Apa Itu Logika Atau Penalaran Induktif?
• Logika/Penalaran
induktif = cara
kerja ilmu pengetahuan yg bertolak dr sejumlah proposisi tunggal/partikular
tertentu utk menarik kesimpulan umum tertentu.
• Atas
dasar fakta dirumuskan kesimpulan umum.
• Kesimpulan
itu = generalisasi fakta yg memperlihatkan kesamaan.
• Namun
kesimpulan umum hrs dianggap sbg bersifat sementara. Krn ciri dasar induktif
selalu tidak lengkap.
• Persamaan
penalaran induktif dg deduktif = argumentasi keduanya terdiri dr premis2 yg
mendukung kesimpulan.
• Perbedaan:
penalaran induksi yg tepat akan punya premis2 benar tapi kesimpulan salah, krn
argumentasi penalaran induktif tdk membuktikan kesimpulan benar. Premis hanya
menetapkan kesimpulan berisi suatu kemungkinan.
• Maka
argumentasi dlm penalaran induksi tdk dinilai sbg sahih/valid atau tdk
sahih/invalid, tapi berdasarkan probabilitas.
Cara Penalaran Induktif
•
Proses
induksi mulai berdasar kejadian2, gejala partikular. Penal induksi = proses
penalaran berdasarkan pengertian partikular/premis utk hasilkan pengertian
umum/kesimpulan.
•
Tiga
ciri penalaran induktif: 1) Premis penal induktif =proposisi empiris yg
ditangkap indera, 2) Kesimpulan dlm penalaran induksi lebih luas drpd apa yang
dinyatakan dlm premis. 3) Meski kesimpulan tak mengikat, tapi manusia
menerimanya. Jadi konklusi induksi punya kredibilitas rasional=probabilitas.
Generalisasi induktif
Arti:
Proses penalaran berdasarkan pengamatan atas gejala dg sifat tertentu utk
menarik kesimpulan ttg semua.
Prinsip:
Apa yg terjadi beberapa kali dlm kondisi tertentu dpt diharapkan akan selalu
terjadi bila kondisi yg sama terpenuhi.
Tiga
syarat membuat generalisasi: 1) Tdk terbatas scr numerik, tdk boleh terikat pd
jumlah tertentu, 2) Tdk terbatas scr spasio temporal, hrs berlaku dimana saja. 3)
Dpt dijadikan dasar pengandaian.
Analogi
induktif
• Analogi = bicara ttg dua hal yg
berbeda dan dibandingkan. Dua hal perlu diperhatikan: persamaan dan perbedaan.
• Bila memperhatikan persamaan
saja, maka timbul analogi.
• Maka analogi induktif – proses
penalaran utk menarik kesimpulan ttg kebenaran suatu gejala khusus berdasarkan
kebenaran gejala khusus yg lain yg punya sifat esensial yg sama.
• Kesimpulan analogi induktif tdk
bersifat universal tapi khusus. Contoh: Mangga 1: kuning, besar, matang,
ternyata manis.
Mangga 2: kuning, besar, matang,
ternyata manis.
Mangga 3: kuning, besar, matang,
ternyata manis.
Mangga 4: kuning, besar, dan matang à Kesimpulan tentu manis juga.
• Jadi analogi induktif menarik
kesimpulan atas dasar persamaan.
• Beda dg generalisasi induktif,
dimana konklusinya berupa proposisi
universal.
• Penalaran induktif, konklusinya
lebih luas daripada premis-premis.
Faktor Probabilitas
• Kebenaran konklusi dlm logika
induktif, baik dlm analogi maupun generalisasi bersifat TIDAK PASTI, krn hanya
bersifat mungkin (probabel). Probabilitas = keadaan pengetahuan antara
kepastian dan kemungkinan.
• Tinggi rendahnya probabilitas
konklusi induktif dipengaruhi oleh (1) faktor
fakta: ‘makin besar jumlah fakta yg dijadikan dasar penalaran induktif, akan
makin tinggi probabilitas konklusi dan sebaliknya’. (2) faktor analogi:
‘semakin besar jumlah faktor analogi dlm premis, makin rendah probabilitas
konklusinya, dan sebaliknya.’ (3) faktor disanalogi: ‘makin besar faktor
disanalogi di dlm premis, akan makin tinggi probabilitas konklusinya, dan
sebaliknya’. (4) faktor luas konklusi: ‘semakin luas konklusi, semakin rendah
probabilitasnya, dan sebaliknya’.
Kesesatan Generalisasi atau Analogi
• Tinggi rendahnya probabilitas
penalaran ditentukan faktor subjektif. Faktor ini membawa manusia pada
kesesatan (fallacy). Kesesatan penalaran induktif yg terpenting adalah:
• Tergesagesa: cepat menarik
kesimpulan dari beberapa fakta.
• Faktor ceroboh: cepat tarik kesimpulan tanpa memperhatikan
soal kondisi lingkungan, mis. Semua wanita Jawa itu lembut.
• Prasangka: memberi penilaian
tanpa melihat fakta lain yg tdk cocok, mis. Semua org Batak bicara keras dan
tak sabaran.
• Untuk menghindarinya: membangun
sikap kritis, terbuka pd koreksi dan kritik dr org lain.
Hubungan Sebab Akibat
• Prinsip umum: suatu peristiwa
disebabkan oleh sesuatu. Terkandung makna bhw yg satu (sebab) mendahului yang
lain (akibat). Tp tdk semua yg mendahului sesuatu menjadi sebab bagi yang lain.
• Hub sebab akibat = hubungan yg
intrinsik, artinya hub sedemikan rupa shg kalau yg satu ada/tdk ada, maka yang
lain juga pasti ada/tdk ada.
• Tiga pola hub sebab akibat: 1)
dari sebab ke akibat, 2) dari akibat ke sebab, dan 3) dari akibat ke akibat.
Manfaat belajar Penalaran Induksi
• B. Russel: logika induktif bukan
hanya lebih bermanfaat dr logika deduktif, tp juga lebih sulit.
• Manfaat logika induktif:
MEMBERIKAN PEMBENARAN ATAS KECENDERUNGAN manusia yg bersandar pd kebiasaan.
• Memang tdk pernah bs merasa pasti
atas kebenaran suatu kesimpulan induktif, tapi ada cara tertentu dimana kita
dpt menekan kemungkinan kesalahan.
• Maka, jangan pernah menarik
kesimpulan induktif dg data yang masih minum, tergesagesa, ceroboh dan hanya di
landasi prasangka.
PENALARAN
DEDUKTIF
– Deduksi
sebaliknya juga merupakan suatu proses tertentu dalam proses itu akal budi kita
menyimpulkan pengetahuan yang lebih ‘khusus’ dari pengetahuan yang lebih ‘
umum’ . Jadi yang lebih khusus itu sudah termuat secara implisit dalam
pengetahuan yang lebih umum.
– Induksi
dan deduksi selalu berdampingan, keduanya selalu bersama-sama dan saling
memuat. Induksi tidak dapat ada tanpa deduksi. Deduksi selalu di jiwai oleh
induksi. Dalam proses memperoleh ilmu pengetahuan , induksi biasanya mendahuli
deduksi . Sedangkan dalam logika biasanya deduksi yang terutama di bicarakan
lebih dahulu. Deduksi di pandang lebih penting untuk latihan dan perkembangan
pikiran
Sebagaimana
yang telah diungkapkan bahwa penalaran dibedakan menjadi dua, yaitu tidak
langsung dan langsung.
Penalaran tidak langsung mencakup penalaran deduktif
dan induktif.
Penalaran deduktif ini selalu diungkapkan dalam bentuk
silogisme.
Dengan kata lain silogismelah yang menjadi medium
pengungkapkan penalaran deduktif.
Silogisme
adalah suatu bentuk argumentasi yang bertitik tolak pada premis-premis dan dari
premis-premis itu ditarik suatu kesimpulan. Dengan
demikian, silogisme dapat dipahami sebagai suatu jenis penarikan kesimpulan
yang didasarkan pada premis-premis yang sudah diketahui. Maksud
dari premis-premis itu untuk memberikan bukti bahwa kesimpulan itu benar.
Premis-premis
dari suatu argumentasi deduktif yang tepat berisi semua bukti yang dibutuhkan
untuk membuktikan kebenaran suatu kesimpulan. Artinya,
jika premis-premis benar, maka kesimpulan juga harus benar. Benar
salahnya kesimpulan deduktif berdasarkan rujukan realitas,
argumentasi-argumentasi deduktif yang memiliki kekhasan tersendiri. Argumentasi-argumentasi
deduktif dinilai lebih berdasarkan atas sahih (valid) atau tidak sahih
(invalid).
Apa yang
dimaksud dengan kebenaran premis?
Premis
dianggap “benar” apabila sesuai dengan realitas. Sebaliknya premis dianggap
“salah” apabila tidak sesuai dengan realita.
Misalnya
“Semua mahasiswa Psikologi Untar Pandai”
Pernyataan
tersebut dianggap benar sebab sesuai dengan realitas.
Misalnya”Semua
mahasiswa Psikologi Untar perempuan membenci laki-laki”
Tentunya
pernyataan tersebut dianggap salah sebab tidak semua mahasiswa perempuan
membenci laki-laki.
Suatu
argumentasi disebut silogisme apabila mengikuti ciri-ciri sebagai berikut.
- Semua pernyataannya (proposisi) adalah proposisi kategoris.
- Terdiri dari dua premis dan sebuah kesimpulan.
- Dua premis dan satu kesimpulans ecara bersama-sama memuat tiga term (kata) yang berbeda dan masing-masing trem tampak di dalam dua dari tiga proposisi.
Premis
Mayor: Setiap cendekiawan adalah kaum intelektual
Premis
Minor: Psikolog adalah cendekiawan
Konklusi:
Jadi, Psikolog adalah kaum intelektual.
Argumentasi
tersebut dinamakan silogisme karena argumentasi tersebut terdiri dari 3 ciri
tersebut.
Di mana
proposisi hubungan antara subyek dan predikat bersifat langsung, tanpa syarat.
Dengan kata lain pengakuan predikat terhadap subyek bersifat langsung.
Pengakuan
predikat “kaum intelektual” terhadap subyek “setiap cendekiawan” bersifat
langsung.
Silogisme dalam contoh tersebut terdiri dari dua
premis dan satu kesimpulan, yaitu premis mayor, Premis minor dan kesimpulan. Silogisme
terdiri dari ketiga term yang berbeda (term mayor, term minor dan term
menengah), serta masing-masing term muncul dalam dua dari tiga proposisi. Misalnya,
term mayor “kaum intelektual” terdapat baik pada premis mayor maupun dalam
kesimpulan. Term minor, yaitu “Psikolog”, terdapat di premis minor dan
kesimpulan. Dan term menengah (term penghubung kedua premis) yaitu
“cendekiawan” terdapat di premis mayor maupun premis minor.
ETIKA, MORAL, KODE ETIK
Penjernihan Istilah
• Kita sering dengar istilah:
etika, etis, moral. Misalkan, dunia politik sekarang ini tidak lagi memiliki etika.
Adalah tidak etis, jika kamu mengambil untung yang terlalu besar dari
transaksi itu. Pendidikan moral Pancasila perlu digiatkan kembali di
kalangan kaum muda.
• Apa arti ketiga kata itu? Etika sebagai
filsafat moral kerap dipahami dengan cara beraneka ragam. Perlu dilakukan
penjernihan istilah.
Etika dan Moral
• Etika berasal dari bhs Yunani. Ethos
(tunggal) punya banyak arti: tempat tinggal, padang rumput, kebiasaan. Istilah
itu sdh dipakai sejak era Aristoteles sbg filsafat moral. Maka, etika adalah
ilmu tentang adat kebiasaan.
• Kata yang dekat dengan itu adalah
moral yang berasal dari bahasa Latin mos-mores
artinya adat kebiasaan. KBBI menulis etika sebagai a. Ilmu tentang apa yang
baik dan apa yang buruk, dan tentang kewajiban moral. b. Kumpulan nilai yang
berkenaan dengan akhlak, c. Nilai tentang benar dan salah yang dianut
golongan/masyarakat.
Amoral dan Immoral
• Amoral (Inggris): tidak
berhubungan dengan konteks moral. Immoral=bertentangan dengan moralitas yang
baik.
Etika dan etiket
• Etika = moral, etiket = sopan
santun.
• Persamaan: etika dan etiket menyangkut
perilaku manusia. Etika dan etiket mengatur perilaku manusia scr normatif.
• Perbedaan: 1) Etiket menyangkut cara suatu
perbuatan harus dilakukan manusia. Mis. Menyerahkan sesuatu kpada org lain dengan
menggunakan tangan kanan. Tapi etika menyangkut masalah apakah suatu perbuatan boleh dilakukan ya atau
tidak. 2) Etiket hanya berlaku dalam pergaulan. Kalau tidak ada saksi mata,
maka etiket tidak berlaku. 3) Etiket bersifat relatif: Yg dianggap tidak sopan dalam
budaya yg satu dpt dianggap sopan pada
budaya lain. 3) Bila bicara tentang etiket, kita hanya memandang manusia dari
segi lahiriah, sedangkan etika menyangkut manusia dari dalam.
Moralitas Sebagai Ciri Khas Manusia
•
Banyak perbuatan manusia berkaitan
dengan baik atau buruk. Baik dan buruk dalam arti etis memainkan peranan dalam
hidup manusia. Moralitas hanya terdapat pada manusia, bukan pada makhluk lain.
Etika sebagai Ilmu tentang Moralitas
• Tiga pendekatan etika dalam
penyelidikan ilmiah tentang tingkah laku moral: etika deskriptif, etika
normatif dan metaetika.
• Etika deskriptif= melukiskan
tingkah laku moral dalam arti luas. Hanya melukiskan, tidak memberi penilaian.
• Etika normatif: bagian terpenting
dari etika. Dibagi dua: etika umum dan etika khusus/terapan.
• Metaetika: meta=melebihi à yg dibahas bukan moralitas scr langsung, tetapi
ucapan kita di bidang moral. Metaetika kerap juga disebut etika analitis.
Pertanyaan pokok: apakah ucapan normatif dpt diturunkan dari ucapan faktual?
Kalau sesuatu merupakan kenyataan (is), apakah dari situ dpt disimpulkan bhw
sesuatu harus atau boleh dilakukan (ought)
• KESIMPULAN: Studi tentang
moralitas dpt dibedakan dari pendekatan non filosofis (etika deskriptif) dan
filosofis (etika normatif, metaetika=etika analitis).
Hakikat Etika Filosofis
• Etika mulai bila kita
merefleksikan unsur-unsur etis dalam pendapat-pendapat spontan kita.
• Adalah tugas etika menjawab
pertanyaan: siapa yg benar? Siapa punya argumen paling kuat? Kita berpegang
teguh pada norma apa?
• Tugas etika menjawab pertanyaan
itu.
• Etika adalah refleksi kritis
metodis dan sistematis tentang tingkah laku manusia sejauh berkaitan dengan
norma atau dari sudut baik atau buruk.
• Sebagai filsafat, etika tidak
berhenti pd hal konkrit, pd apa yg scr faktual dilakukan, tetapi ia bertanya
ttg yag harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan.
• Etika menyibukkan diri dg segi
normatif atau evaluatif: Mis. Apakah korupsi bs dibenarkan atau tidak? Bagaimana
argumentasi mereka yg mendukung dan menolak? Memang kita harus tahu apa itu
korupsi.
Peranan Etika dalam Dunia Modern
• Tiga ciri menonjol: a) Adanya
pluralisme moral. Sekarang era komunikasi banyak informasi masuk. Berkat studi
ke luar negeri org terima aneka norma, mis. Ttg seksualitas. b) Banyak timbul
masalah etis baru yg dulu tidak terduga. Perkembangan bioteknologi, bioetis,
manipulasi genetis. c) Ada kepedulian etis yg universal. Adanya deklarasi ttg
hak asasi manusia, masalah lingkungan hidup.
Moral dan Agama
• Moral punya hubungan erat dg
agama.
• Setiap agama punya ajaran moral
yg menjadi pegangan bagi perilaku pengikutnya.
• Moralitas bukanlah monopoli org
beragama. Baik dan buruk tidak hanya berarti bagi org beragama. Tidak sedikit
org yg menganut etika humanistis tanpa hubungan dg agama.
Moral dan Hukum
• Hukum membutuhkan moral. Quid leges sine moribus? Apa artinya undang-undang
kalau tidak disertai moralitas? Hukum tidak berarti banyak kalau tidak dijiwai
moral. Kualitas hukum ditentukan oleh mutu moralnya. Maka, hukum selalu harus
diukur dg norma moral.
• Moral juga butuh hukum. Moral
akan mengawang2 bila tidak dilembagakan dlm hukum. Hukum bs meningkatkatkan
dampak sosial dr hukum. Agar prinsip etis berakar dlm masy kita mengadakan
persetujuan hukum ttg hak cipta, dll.
• Walau ada hubungan, tetapi moral
dan hukum tidak sama. Hal itu tampak dr konflik antara keduanya. Undang-undang
kadang harus ditolak karena pertimbangan etis.
Kode Etik Psikologi
APA YANG DIMAKSUD DENGAN
KODE ETIK ?
ARTI ETHIC : (morals)
Standards of behavior;
principles
of right and
wrong (OXFORD DICTIONARY)
Secara Umum Kode Etik Diartikan Sebagai Seperangkat Peraturan yang Menjadi Pedoman dalam Bertingkah
Laku.
KODE ETIK PSIKOLOGI ADALAH :
SEPERANGKAT NILAI-NILAI UNTUK
DITAATI DAN DIJALANKAN SEBAIK-BAIKNYA DALAM
MELAKSANAKAN KEGIATAN SEBAGAI
PSIKOLOG ATAU ILMUWAN PSIKOLOGI DI INDONESIA
Fungsi Kode Etik
·
Menjadi
acuan utama dalam mengerjakan tugas sebagai psikolog atau ilmuan psikologi
·
Bahan
pertimbangan yang diperlukan untuk mengambil keputusan dalam memberikan layanan
psikologis.
·
Sebagai
acuan untuk menyelesaikan konflik yang terjadi ketika melakukan tugas sebagai
psikolog atau ilmuan psikologi.
Prinsip Umum Kode Etik
Psikologi
BRITISH
PSY ETHICS
- RESPECT
- COMPETENCE
- RESPONSIBILITY
- INTEGRITY
APA
ETHICS PRINCIPLE:
- BENEFICENCE & NONMALEFICENCE
- FIDELITY & RESPONSIBILITY
- INTEGRITY
- JUSTICE
- RESPECT FOR PEOPLE RIGHT & DIGNITY
AUSTRALIAN
ETHICS :
- RESPECT
- PROPRIETY
- INTEGRITY
HIMPSI
:
- PERHORMATAN PD HARKAT-MARTABAT MANUSIA
- INTEGRITAS DAN SIKAP ILMIAH
- PROFESIONAL
- KEADILAN
- MANFAAT
PENGHORMATAN PADA HARKAT & MARTABAT MANUSIA :
- Pelayanan Psikologis mengacu pada HAM
- Menghormati privacy, kerahasiaan, hak orang lain (klien dan user).
3. Menyadari keterbasan diri yang
dapat memepengaruhi otonomi dalam mengambil keputusan.
4. Menyadari dan menghormati serta
mempertimbangkan aspek budaya dan demografi (usia, gender, agama, suku bangsa, d.l.l.
Integritas dan Sikap Ilmiah
- Pelaksanaan tugas dilandasi dengan kaidah ilmiah.
2. Menjaga kejujuran, akurasi, dan
kebenaran dalam mengamalkan psikologi.
3. Tidak melakukan pencurian,
kebohongan, pemalsuan, distorsi fakta.
4. Berusaha
menepati janji berdasarkan fakta atau data yang dipertimbangkan secara dalam
dampaknya terhadap user.
5. Bertanggung jawab terhadap hasil
kerja dan konsekuensi yang timbul akibat kesalahan metode yang digunakan.
Profesional
- Memiliki kompetensi yang dibutuhkan untuk memenuhi tugasnya.
- eyadari tanggungjawab profesional dan kaidah ilmiah
- Menjunjung tinggi kode etik dan tanggung jawab profesional.
- Menjalin kerjasama dengan profesi lain untuk memberikan layanan terbaik bagi siapapunyang membutuhkan.
- Memperhatikan profesionalisme dari profesi lain.
Keadilan
1. Memberikan layanan kepada
siapapun yang membutuhkan tanpa perlakuan diskriminatif.
2. Dalam memberikan pelayanan psikologis
tidak melakukan keberpihakan dan menyadari keterbatasan kompetensi atau
keahlian sehingga tidak merugikan user/klien/rekanan.
Manfaat
1. Dalam menjalankan tugas perlu
memaksimalkan manfaat bagi pengguna jasa dan meminimalkan resiko/dampak buruk
dari pelayanan yang diberikan.
2. Meminimalkan dampak buruk apabila
terjadi konflik dengan pihak manapun karena keputusan yang dibuat oleh psikolog
atau ilmuah psikologi berdampak bagi orang lain.
3.Waspada terhadap berbagai
pengaruh sosial, ekonomi, politik, nepotisme, ketebatasan kemampuan yang
mengarah pada penyalahgunaan profesi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar